Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Puskim Balitbang PUPR: Saatnya Aplikasi Rumah Instan Sederhana Sehat

23 Desember 2015   09:56 Diperbarui: 23 Desember 2015   11:44 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan bentangan geografis yang panjang. Jumlah penduduk yang besar dengan pengembangan wilayah khususnya sektor permukiman/perumahan , masih jauh dari ketersediaan yang memadai. Pertumbuhan harga rumah hunian kian meroket.

Inovasi dari hasil kajian Puslitbang Permukiman (Puskim) Balitbang Kementerian PUPR RI adalah rancangan teknologi konstruksi bangunan rumah tinggal dengan sistem bongkar pasang (knock-down system) dengan komponen dibuat secara pabrikasi. Teknologi konstruksi bernama Risha (Rumah Instan Sedehana Sehat), sistem desain prototipe-nya mengacu pada sistem modular dan diklaim sebagai rumah ramah lingkungan (eco-friendly houses).

Panel struktur pracetak Aplikasi sistem Risha terlihat pada gambar diatas. Panel struktural Risha (P1) mempunyai ukuran tebal 2,5 cm, lebar 30 cm, tinggi 120 cm yang dikelilingi frame ukuran 6 cm x 10 cm. Panel struktural Risha (P2) mempunyai ukuran tebal 2,5 cm, lebar 20 cm, tinggi 120 cm yang dikelilingi frame ukuran 6 cm x 10 cm. Panel penyambung berbentuk L (P3) mempunyai ukuran tebal 2,5 cm, lebar 30 cm dan tinggi 30 cm, yang dikelilingi frame ukuran 6 cm x 10 cm. 

Penggunaan sistem Risha diharapkan menjadi solusi penyediaan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah. Dimungkinkan juga dapat diaplikasikan sebagai rumah darurat seperti perumahan pengungsi, bahkan bangunan non-permanen seperti direksi kit. Bahkan tak menutup kemungkinan dapat diaplikasikan juga untuk bangunan fasilitas umum dan sosial seperti tempat ibadah, tempat pendidikan, perkantoran dan bangunan kesehatan. 

 

Tampak pada gambar diatas aplikasi Risha untuk bangunan perumahan di wilayah pasca bencana alam di Aceh. Ini akan sangat menolong warga mendapatkan standar layak kehidupan sesudah bencana untuk dapat segera pulih melakukan aktivitas rutin sehari-hari. 

 

Tampak pada gambar diatas merupakan rumah dan bangunan gedung yang menggunakan teknologi Risha, dimana Risha merupakan perwujudan renungan terhadap fenomena alam yang hadir dalam jiwa para peneliti Puslitbang Permukiman. Teknologi sistem konstruksi yang telah di-Paten-kan ini memiliki keunggulan lebih cepat, lebih murah, lebih ramah lingkungan, lebih tahan gempa, lebih ringan, dan dapat dipindahkan/bongkar pasang. 

 

Tampak pada gambar diatas aplikasi Risha pada bangunan ibadah di wilayah bencana. 

 

Tampak pada gambar diatas merupakan fasilitas kesehatan di Padang Sumater Barat. Aplikasi Risha dapat digunakan sebagai bangunan sementara maupun permanen dalam masa darurat bencana, dimana para korban tentu membutuhkan tempat aman dan nyaman untuk mendapatkan perawatan dan pertolongan cepat. 

 

Tampak pada gambar diatas memperlihatkan aplikasi Risha pada bangunan kantor Satkorlak di Banda Aceh. Ini menunjukan Risha sangatlah cocok untuk bangunan perkantoran khususnya pemerintahan di daerah pelosok maupun daerah terpencil, maupun dalam masa tanggap bencana. 

 

 

#KementerianPUPR #BalitbangPUPR #SolusiSeiringInovasi

Keterangan: semua gambar merupakan dokumentasi resmi Balitbang PUPR dan difoto / di-screenshot menggunakan kamera smartphone Dual LED Flash 5MP & 2MP

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun