Akhirnya setelah jamuan santap siang selesai, maka dilanjutkan kembali dengan diskusi panel yang khusus dihadiri komunitas Kompasiana dengan moderator yang masih tetap sama yaitu John Patrick "JP" Ellis yang sangat lancar berbahasa Indonesia, paham bahasa Jawa kromo inggil serta jago menggunakan bahasa pemrograman Jawa (Java Programming). Hal yang menjadi topik pembahasan adalah perspektif dunia terhadap perkembangan mobile banking.Â
Narasumber yang masih hadir untuk berdiskusi adalah Hansal Savla dan tentunya dari pihak BII Maybank yaitu Gusnawan Tjan dan Stefanus Willy Sukianto. Tambahan narasumber yang ditunggu tentu saja Amran Hassan (Head of Innovation CIO for International MayBank KualaLumpur) dan Danny Oei Wirianto (Chief Marketing Officer PT Global Digital Prima (GDP) Venture) .
Dalam perkembangan layanan digital kita seperti melihat dengan dua mata. Satu mata adalah untuk melihat keinginan dan kebutuhan nasabah sekarang ini. Sementara satu mata lainnya melihat lima tahun kedepan apa yang akan dilakukan nasabah dalam memenuhi kebutuhannya. Jika tidak melihat fenomena ke depan maka korporasi akan berjalan ditempat. Â Anak kecil yang seperti diceritakan Danny Oei yang beberapa tahun lagi akan memasuki usia yang dapat mengakses layanan perbankan (bankable) pada 17 tahun, akan sangat jarang berkunjung ke bank dalam melalukan transaksi. Pengembangan aplikasi yang selalu diperbaharui merupakan jawaban akan melayani kebutuhan nasabah sesuai perkembangan jaman. Kolaborasi BII Maybank dan program kantor pusat Maybank, akan menjadi blueprint beberapa tahun kedepan.Â
Dalam single-channel nasabah bertransaksi ke cabang. Layanan berkembang menjadi multi-channel dengan adanya customer service dan konten website, dan menjadi cross-channel dengan layanan ATM. Dalam layanan omni-channel nasabah akan mempeoleh suatu pengalaman berbeda dan berkesan dalam menggunakan mobile banking, karena dapat menggunakan berbagai macam perangkat berbeda. Nasabah dengan kepemilikan beberapa perangkat seperti smartphone, tablet, Â laptop, desktop/PC, tentu saja menginginkan kemudahan akses melalui berbagai perangkat. Misalkan pada pagi hari melakukan transaksi transfer dan pembayaran tagihan melalui smartphone, sepulang kerja pada sore hari sambil bermain game di desktop/PC tentu ingin melihat kembali transaksi yang dilakukan tadi pagi. Kemudahan dan kenyamanan seperti inilah yang menjadi jawaban dan yang ditawarkan BII Maybank kepada para nasabah melalui aplikasi mobile banking BII Maybank2u.Â
Â
Gusnawan Tjan menjelaskan generasi masa kini sangat mahir dengan teknologi terkini yang 4G dan berprosesor octa core dan spek teknis berada di atas milik orangtuanya. Tentu saja trend yang menjadi kebutuhan generasi muda dalam akses mobile banking bukanlah sekedar untuk transfer dana dan pengisian ulang pulsa ponsel, tapi juga dapat mendukung gaya hidup sehari-hari. Maka dari itu BII Maybank2u Apps menjadi solusi untuk melengkapi platform aplikasi mobile banking yang sudah ada yaitu UMB (USSD Menu Browser) Banking dan SMS Banking. BII Maybank2u sangatlah mudah digunakan (user friendly), dimana dengan menu yang komprehensif sangat mudah dibaca, dipakai dan tanpa perlu membaca tutorial yang panjang. Bahkan akan dapat dilakukan personalisasi pada tampilan menu favorit yang sangat berbeda dibandingkan dengan pengguna lainnya.Â
Â
Hansal Savla mengatakan dari riset perbankan menunjukan perkembangan pesat dan signifikan teknologi mobile banking di Asia Pasifik khususnya Indonesia, Â dimana penetrasi yang tinggi dari penggunaan ponsel pintar dalam mengakses layanan mobile khususnya mobile banking, termasuk penggunaan tablet/laptop sebagai eksesnya. Perbankan di AS telah menggunakan aplikasi mobile banking yang tanpa memerlukan rekening bank. Kita dapat melakukan transfer dana melalui FB atau Twitter dimanapun, Â asal telah mengetahui contact number yang dituju. Perkembangan pesat mobile banking di pasar Afrika dengan penggunaan ponsel pintar khususnya di Kenya dan Nigeria.Â
Â