Deddy Dahlan memberikan pencerahan pembuka yang inspiratif sebelum talkshow yang sesunggguhnya dihadirkan. Hobi dan passion agak berbeda. Passion itu mencoba apa yang disuka namun seperti ada rasa mules & kebelet di perut, serta dorongan kuat dari dalam yang tak bisa ditolak hingga bertahun tahun ke depan menyesuaikan zamannya. Deddy mengisahkan seorang Youtuber yang memiliki penghasilan 7,2 juta dollar hanya dari membuat video rekaman kesehariannya beraktivitas bermain game. Lalu dikisahkan pula seseorang yang resign dari pekerjaannya untuk melakukan passion menggambar komik. Komik tersebut diunggah dalam website dan memperoleh penghasilan dari merchandise komik tersebut, dimana penghasilan tersebut berada beberapa level dari penghasilan di kantor sebelumnya. Jadi apa yang disuka, bermakna dan dapat membuat berarti dalam hidup serta gue banget (kata anak muda jaman ini), itulah apa  yang menjadi bagian sebuah passion. Namun tentu saja ada resiko dan itu bukanlah modal dalam bentuk materi. Hanya satu yang dibutuhkan passion people yaitu Nyali.Â
Acara talkshow yang ditunggu akhirnya dimulai dengan moderator Reska Herlambang. Pembicara inspiratif yang tampil adalah Deddy Dahlan, Leonora Adelia, Indra Cahya Uno, Yukka Harlanda dan Paul Kartono.
Kegelisahan Yukka Harlanda akan ukuran sepatu berukuran 46 yang sulit dicari desain sesuai keinginan hatinya, merupakan jalan pembuka untuk meraih passion bisnisnya. Ukuran sepatu tersebut biasanya dengan brand berharga mahal tapi "jelek" bagi kata hatinya. Dengan berpartner bersama teman kuliahnya sekaligus kompatriotnya di tim basket kampus, Yukka mendirikan Brodo Footwear yang menggandeng para pengrajin sepatu Cibaduyut Bandung. Ini juga menjawab kegelisahan akan mahalnya hingga 4-5 kali lipat harga sepatu di mall. Penciptaan merek dan konsep bisnis dari ide yang kuat, membuat Brodo justru yang dikejar dan ditawarkan funding dari berbagai institusi dan investor. Kata Yukka partner bisnis haruslah dijaga keabadiannya dibandingkan pernikahan yang dapat tercerai berai sewaktu-waktu.Â
Deddy Dahlan menjelaskan bahwa rasa takut dan kegelisahan berawal dari rasa ketidaktahuan. Kita harus memiliki nyali dengan mencoba dengan bijak dan smart melalui langkah langkah kecil lebih terdahulu. Perlahan lahan tingkat prosentase nyali akan tumbuh meningkat ketika langkah kecil akan menuju lompatan langkah yang lebih besar berikutnya. Untuk awalnya kita dapat berada di dua kaki sebagai karyawan/pegawai dan pelaku bisnis di sela waktu atau diluar jam rutinitas karyawan. Seiring berjalannya waktu tentu saja prosentase passion akan tumbuh dengan sendirinya dan akan tiba pada waktunya yang sangat indah Tuhan akan membisikan saatnya passion tidak dapat dihentikan.
Deddy lalu mengatakan bahwa semua bisnis pasti bisa menghasilkan duit dan jangan sampai kita cuma mengekor peluang. Temukan permasalahan terlebih dahulu, lalu lihat apa yang kita suka dan apa yang dibutuhkan oleh orang lain. Penjual bubur di jalanan becek di kota Bandung yang jam buka pada sore hari pukul 5 sore, Â tak sampai sekitar dua hingga tiga jam sudah ludes tak bersisa. Warung bebek kakilima di depan Boromeus Bandung yang ternyata sang pemilik mengendarai Fortuner.Â
Paul Kartono mengatakan bahwa tidak ada korelasi lurus bahwa bisnis dengan modal kecil untungnya kecil, modal besar untungnya besar. Ketika bisnis rumahan di tingkatkan ke skala besar tentu dibutuhkan biaya dan sumber daya yang banyak, dimana ini tidak menjamin keuntungan besar meskipun omzet yang diraih sangat besar. Salah satu kunci sukses bisnis adalah faktor pengelolaan keuangan yang disiplin dan teratur. Meski saat ini usaha bisnis masih skala kecil hitunglah semua cost dan faktor resiko serta pemisahan aset/kepentingan pribadi dan bisnis agar jangan sampai rugi. Tak perlu melakukan manajemen rumit dan kompleks. Banyak kontraktor besar mengalami kerugian besar karena manajemen keuangan yang tidak teratur dan tidak adanya pemisahan aset pribadi dan bisnis.Â
Indra Uno menceritakan bahwa PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (kode emiten SRTG) dijalankan dengan keberanian, passion, karakter. Partnership merupakan kunci sukses Saratoga, dimana para partner (bisa employee maupun supplier) haruslah memiliki karakter jelas dan kuat. Dengan melihat karakter sang partner, tentu saja akan dapat melihat apakah sang partner mengenali lingkungan industrinya. Model bisnis Saratoga dengan menjadi bagian kepemilikan usaha seperti melalui pembelian saham, dimana tentu saja melihat terlebih dahulu karakter siapa yang menjadi nahkoda usaha. Ini akan sangat berpengaruh pada tingkat pengembalian modal bisnis.Â
Deddy memberi penutup bahwa dalam passion harus ada kreativitas yang realistik dan sesuai dengan minat dan dapat memberi makna hidup. Partner bisnis yang berbeda passion dapat saling menguatkan tapi juga beresiko tinggi ketika pecah kongsi. Business Plan yang bagus dalam visi, tetapi kadang dapat berbeda ketika dilakukan eksekusi.