Pertama, Blackberry terlambat membaca kebutuhan pasar. Seperti yang saya katakan sebelumnya, Blackberry bisa unggul karena salah satu faktornya adalah keberadaan keyboard fisik yang memudahkan. Sayangnya Blackberry tidak cekatan dalam memperkirakan masa depan. Apalagi saat Google meluncurkan sistem operasi Android yang kemudian bersaing dengan Apple.
Ponsel Android dan Apple muncul dalam bentuk berbeda, menghilangkan keyboard fisik untuk memaksimalkan fungsi layar sentuh yang diusung. Hasilnya, ponsel bentukan seperti ini langsung menjadi favorit bahkan sampai sekarang.
Blackberry kemudian meluncurkan Z10 untuk bersaing dengan Android dan iOS, sayang sudah terlambat untuk masuk dalam gelanggang persaingan. Ditambah lagi dengan harga Z10 yang mahal dan dukungan aplikasi yang minim, ponsel ini kurang dapat minat pasar.
Kedua, Blackberry terlambat membaca persaingan pasar. Saat BB masih menjadi pemuncak pasar ponsel pintar dunia, ia seakan menyepelekan kemunculan Android yang kala itu masih berada dalam tahap beta. Kemudian tidak lama muncul Android Cupcake yang masih sedikit diadopsi oleh brand ponsel dunia.
Tidak ada antisipasi sama sekali dari Blackberry saat melihat potensi Android yang tumbuh dengan cukup cepat saat itu. Hampir tidak ada antisipasi, Blackberry bertahan dengan sistem operasinya yang minim aplikasi dukungan dan cenderung monoton.
Ketiga, jemawa akan sistem keamanannya yang nomor satu. Saya akui, Blackberry memang memiliki sistem keamanan yang yahud. Bahkan hanya Blackberry yang memiliki lisensi keamanan dari National Security Agency (NSA) dan hanya ponsel Blackberry yang boleh digunakan oleh Presiden Amerika.
Blackberry membuat sistem keamanan ini sebagai inti dari bisnis mereka. Terlalu jemawa dan tidak melihat ke belakang saat sistem keamanan iOS dan Android terus memperkecil jarak dengannya.
Dan pada akhirnya, Android dan iOS bisa membuat sistem keamanan yang serupa dengan BB. Dengan enkripsi yang jauh lebih rumit dari sebelumnya.
Karena BB membuat sistem keamanan sebagai inti dari bisnis yang mereka jalankan, saat Android dan iOS bisa mengejar, mereka kemudian kelabakan. Dan pada akhirnya Blackberry menemui senjakalanya.
Kini Blackberry membuat bentuk bisnis baru dengan fokus pada pengembangan piranti lunak dan menjaul lisensi nama. Dan saat diumumkan, saham Blackberry langsung meningkat 4 persen dari posisi awal.