Mohon tunggu...
Yudha Pratomo
Yudha Pratomo Mohon Tunggu... Jurnalis - Siapa aku

is typing...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Sampai Kapan Feature Phone akan Bertahan?

25 Juli 2016   22:20 Diperbarui: 26 Juli 2016   11:37 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi feature phone. GSM arena

Saya yakin di antara Anda pasti ada yang memiliki setidaknya dua ponsel di saku Anda. Satu smartphone yang bisa Anda gunakan untuk chatting, internetan, browsing, dll. Dan satu lagi adalah feature phone atau handphone lawas yang hanya bisa digunakan untuk panggilan telepon dan sms.

Tebakan saya benar? Mungkin ya, mungkin juga tidak. Tapi setidaknya itulah yang saya bayangkan pada masyarakat umumnya.

Smartphone Anda miliki di saku Anda tentu saja karena tuntutan teknologi dan zaman. Eksis di media sosial, mengobrol dengan aplikasi chatting, atau memotret dengan kamera ponsel adalah syarat mutlak untuk benjadi "manusia sebenarnya" di era serba teknologi seperti ini.

Dengan segala kecanggihan yang ditawarkan, ada satu hal yang sulit untuk dipenuhi oleh smartphone yaitu daya tahan baterai dan inilah yang membuat feature phone ada di saku Anda. Apapun merek dan modelnya, nokia 3310, sony T100, atau Samsung E330 dengan model flip, saya yakin feature phone Anda miliki untuk menutup kekurangan smartphone ini (re: daya tahan baterai).

***

Beberapa waktu lalu saya membaca sebuah artikel di media daring. Judul artikel itu sama dengan tulisan yang saya buat ini yang intinya mempertanyakan "sampai kapan feature phone akan tetap bertahan dan eksis di dunia'.

Melihat judulnya saya tertarik untuk mengklik dan mulai membacanya perlahan. Tapi sayang, saya tidak begitu puas dengan apa yang tertera dalam artikel tersebut. Isinya sekadar wawancara dengan humas perusahaan ponsel lokal dan berisi jawaban retoris. Mudah ditebak.

Lalu sampai kapan feature phone akan bertahan khususnya pasar Indonesia?

Jawabannya sebenarnya simpel tapi cukup rumit menurut saya, yaitu jika operator di Indonesia tidak lagi menggunakan jaringan 2G untuk panggilan telepon.

Penjelasannya seperti ini. Ribet tapi saya coba sedikit jelaskan, hehe.

Supaya bisa beroperasi, tentu saja ponsel menggunakan jaringan dengan frekuensi tertentu untuk berkomunikasi. 800 mhz, 900 mhz, 1800 mhz, 2100, mhz dan 2300 mhz adalah beberapa pita frekuensi yang digunakan oleh ponsel untuk transmisi komunikasi. Jika Anda sering melihat spesifikasi ponsel maka mungkin Anda tidak begitu asing dengan angka-angka ini.

Pada pita frekuensi tersebut diisi oleh operator seluler dan satu pita frekuensi bisa diisi oleh beberapa operator seluler sekaligus. Jika menjelaskan ini, akan lebih teknis dan butuh waktu cukup lama. Tapi pada intinya masing-masing operator bisa menentukan jaringan apa yang akan digunakan pada pita frekuensi yang ia singgahi, apakah akan menggunakan jaringan3G, 4G atau hanya 2G.

Dalam teknologi inilah kita bisa melakukan panggilan telepon, sms atau data. Sampai sekarang, kebanyakan operator masih menggunakan 2G sebagai jaringan untuk melakukan panggilan suara dan sms. Bahkan yang sudah menggunakan 4G untuk telepon baru beberapa saja seperti Smartfren salah satunya melalui VoLTE (Voice over LTE).

Feature phone sebagian besar hanya bisa menggunakan jaringan 2G. Jarang sekali feature phone yang menggunakan jaringan 3G. 4G apalagi, saya yakin tidak ada. Karena inilah kemungkinan besar feature phone akan hilang tergerus ketika seluruh operator menggunakan jaringan 3G atau 4G untuk panggilan suara.

Jika melihat perkembangan saat ini, tidak menutup kemungkinan hal ini bisa terjadi. Pasalnya, ponsel 3G dan 4G di Indonesia sudah semakin murah dan terjangkau.

Mungkin dalam beberapa tahun ke depan dengan semakin banyaknya perangkat 4G murah di pasar Indonesia, operator bisa saja mengubah transmisi komunikasi mereka (khususnya panggilan telepon) melalui jaringan 4G secara keseluruhan. Karena tentu saja jaringan ini membuat suara pada panggilan telepon menjadi lebih jernih dan terhindar dari noise.

Jika semua telah beralih pada 4G atau setidaknya 3G, maka feature phone yang hanya bisa memanfaatkan jaringan 2G tidak akan lagi bisa digunakan. Dan semakin lama, feature phone akan punah.

Sebenarnya ada beberapa hal lagi yang ingin saya jelaskan, tapi berhubung mata sudah ngantuk dan besok masuk pagi, jadi saya lanjut nanti saja ah.

Oya kalau penjelasan saya ini ada yang salah mohon dikoreksi. Sama sama belajar euy, maklum saya juga masih harus banyak baca-baca soal jaringan dan seluk beluknya.

Nuhun all...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun