Mohon tunggu...
Yudha Pratomo
Yudha Pratomo Mohon Tunggu... Jurnalis - Siapa aku

is typing...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menjaga yang Terpejam

19 Juli 2016   22:41 Diperbarui: 20 Juli 2016   12:03 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika aku bisa bersamamu malam ini.
Aku akan menjagamu sampai kamu tertidur.
Menjaga matamu dari mereka, tangan asing.
Yang ingin mengambil semua yang terpancar di balik matamu.

Apapun akan aku lakukan.
Bertempur.
Bertarung mati-matian.
Hanya untuk menjaga sepasang mata itu, yang memberikan harapan.
Dan apa yang terpancar di belakangnya.

Tapi suatu hari nanti aku akan kalah.
Pasti kalah.
Dan jika aku kalah dalam pertempuran ini, maka ingatlah satu hal:
Kita harus jadi lebih kuat. Kamu harus lebih kuat.
Dan kamu akan jauh lebih kuat,
ketika aku tiada.

Ketika aku kalah.
Kemudian aku akan hilang dalam bayang kegelapan.
Tapi tetap ingatlah satu hal lainnya;
Di balik matamu tersimpan pendar.
Yang akan menerangi kegelapan, di mana aku tinggal.
Di sana...

-------------

Judulnya macem siskamling ya min :p

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun