Mohon tunggu...
Yudha Pratomo
Yudha Pratomo Mohon Tunggu... Jurnalis - Siapa aku

is typing...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kata Siapa Main Pokemon GO Bahaya?

11 Juli 2016   22:02 Diperbarui: 12 Juli 2016   04:23 4026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pokemon GO. Dailynews

Anda tahu Pokemon? Kalau tahu, predikat keren sangat pantas buat Anda. Ya, kartun buatan Jepang ini memang sudah booming sejak lama. Bahkan sejak saya SD kartun ini sudah populer kemana-mana.

Dalam Pokemon diceritakan di mana manusia dan para monster bisa hidup berdampingan dan saling membantu. Orang yang memelihara Pokemon biasanya disebut Pokemon Master. Mereka melatih monster masing-masing agar lebih kuat, hebat dan bisa berevolusi.

Nah salah satu kartun yang paling kece sepanjang masa ini sudah banyak sekali diangkat ke dalam video game dengan berbagai seri. Kalau saya sih game Pokemon yang paling terakhir saya mainkan adalah Pokemon Black & White di Nintendo DS. Dan sekarang, muncul lagi game Pokemon yang kece badai ini! Tapi bukan dalam konsol, melainkan untuk ponsel.

Pokemon GO namanya. Game untuk ponsel/tablet berbasis Android dan iOS ini baru saja merilis versi beta-nya. Untuk Android bisa diunduh lewat halaman-halaman game agregator atau juga lewat Google Play. Tapi untuk iOS baru Australia dan Amerika saja yang bisa mencoba game ini.

Para pecinta game dan Pokemon tentu saja antusias saat perilisan Pokemon GO versi beta ini, termasuk Indonesia. Rekan-rekan saya yang sudah berumur pun menginstal game ini pada ponsel mereka dan memainkannya dengan happy. Tapi sayang banyak berita miring yang beredar di media sosial dan halaman berita daring.

Disebutkan bahwa tidak sedikit pemain Pokemon GO membahayakan diri mereka sendiri dan orang lain karena saking asyiknya main game ini. Bahkan di Kompasiana pun sudah ada tulisan yang mengulas soal bahaya bermain Pokemon GO.

Tapi sebenarnya kata siapa sih main Pokemon GO itu bahaya? Main Pokemon GO itu gak bahaya loh, tapi bahaya banget! Kenapa? Ada beberapa alasannya kalau menurut pendapat pribadi saya.

Pokemon GO. Theverge.com
Pokemon GO. Theverge.com
Pertama, game ini sifatnya adiktif. Apalagi jika si pemainnya adalah anak era 90an seperti saya. Apa hubungannya? Ya jelas berhubungan, karena kartun ini memang sangat booming pada era saat itu. Saya yakin orang yang seumuran dengan saya pasti hanya sedikit yang tidak tahu apa itu Pokemon. Bahkan mungkin, anak zaman sekarang ga akan begitu tahu tentang kartun dan game ini. Mungkin yang mereka tahu adalah si Boy dan anak jalanan lainnya.

Kedua, bisa banyak berinteraksi. Pokemon GO adalah game yang berbasis dunia nyata. Game ini bisa dimainkan dengan berdasarkan pada GPS dan lokasi nyata di dunia. Jadi, monster-monster yang harus ditangkap oleh pemainnya ini bisa berada di mana saja. Nah, inilah asyiknya. Ketika kita berburu Pokemon kita bisa saja ketemu dengan para Pokemon Master lainnya. Kita bisa saling kenalan, berburu bareng dan bisa bikin sebuah tim. Jadi kita juga bisa bersosialisasi dengan yang lain. Bahkan kita bisa membentuk sebuah komunitas untuk sekadar gathering atau kopdar bareng.

Ketiga, bisa kurus! Yoi, main Pokemon GO ini kita harus banyak bergerak. Kita bisa jalan-jalan atau lari-lari untuk menemukan tempat-tempat baru di sekitar kita yang ada Pokemonnya. Nah, kalo banyak gerak kan bisa keringetan tuh. Bisa kurus deh lama-lama. Ya gak?

Keempat, latihan konsentrasi. Dalam game ini kita diharuskan menangkap monster lewat layar ponsel. Caranya dengan melempar bola yang ada di layar ponsel ke arah Pokemon yang juga muncul pada layar. Nah saat melempar bola ini tentu saja monster itu akan lari ke atas bawah dan kanan kiri. Saat itulah konsentrasi kita diuji. Kita harus sabar menunggu waktu dan posisi yang tepat, barulah melempar bola ke Pokemon itu. Asyik deh pokoknya.

Kelima, bisa kenal tempat-tempat baru. Ya, game yang berbasis lokasi GPS ini mengharuskan kita datang ke tempat tertentu untuk menemukan monster yang ada di sana. Kalau si pemain ini bener-bener maniak, tentu dia bakal bela-belain buat datangin itu tempat satu-satu. Dengan begitu si pemain secara "terpaksa" akan mengenal tempat-tempat baru itu.

Keenam, bisa silaturahmi sama mantan! Kok bisa? Ya bisa dong. Caranya gampang. Sepik-sepik aja bilang kalo ada Pokemon legendaris di rumah doi. Minta ijin buat nangkep bentar, sambil ngobrol-ngobrol. Kali aja bisa balikan gitu. Eaa...

Udah ah, gak usah dibawa serius. Maksud saya adalah, memang sih ada beberapa kasus kecelakaan yang membawa-bawa nama game ini. Tapi yang terpenting adalah cara bagaimana kita bermain, apakah nekat, tanpa perhitungan dan penuh obsesi. Atau bermain untuk sekadar melepas penat dan mendapatkan nilai "fun-nya".

Video game tentu saja dibuat untuk bisa melemaskan otot-otot kita yang tegang setelah berurusan dengan dunia. Video game juga punya dua sisi, positif dan negatif. Ketika kita bermain secara berlebihan tentu akan berdampak sangat negatif karena segala hal yang berlebihan tidaklah baik.

Apa game ini aman untuk anak-anak? Tentu saja! Mungkin banyak orangtua khawatir anaknya akan banyak kelayapan gara-gara game ini. Nah di sinilah orangtua harus dengan benar memosisikan diri mereka.

Maksudnya, orangtua tidak perlu melarang anak-anaknya untuk bermain game ini, tapi cobalah dampingi dan awasi. Coba bayangkan ketika Anda dan anak Anda bertualang keliling kota atau sekitar rumah Anda untuk mencari Pokemon bersama-sama. Bayangkan bagaimana Anda bisa bekerja sama dengan anak Anda untuk menangkap satu monser. Bayangkan bagaimana senangnya anak Anda bisa berinteraksi lebih jauh dengan orangtuanya.

Ya, seperti itulah. Tidak usah berlebihan menilai. Tidak usah dibawa serius. Hidup gak usah serius-serius amat dan jadi beban.

Sekian aurakasih.

-----------------------

"The video game culture was an important thing to keep alive in the film because we're in a new era right now. The idea that kids can play video games like Grand Theft Auto or any video game is amazing. The video games are one step before a whole other virtual universe," - Vin Diesel

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun