Mohon tunggu...
Yudha Pratomo
Yudha Pratomo Mohon Tunggu... Jurnalis - Siapa aku

is typing...

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

5 Alasan Kenapa Jakarta Macetnya Amit-amit

2 Juni 2016   09:55 Diperbarui: 2 Juni 2016   10:19 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jakarta macetnya makin mantap! Sumber: okezone.com

Kedua, bus kota yang berhenti sembarangan. Ini juga dablek banget ini. Udah tau bus badannya gede banget, pake berhenti sembarangan. Kopaja, Metromini, bus antar kota, semuanya sama. Ga jarang bus kota tiba-tiba berhenti di tengah jalan cuma buat nurunin penumpang. Kan ngeselin yak. Kalo enggak, pasti ada aja bus yang nunggu penumpang di pinggir jalan. Kan bikin jalanan tambah macet.

Ketiga, pengendara motor yang asshole. Saya juga pengendara motor tapi sering kesel kalo liat pengendara lain yang bawa motornya gak pakai etika. Sering tiba-tiba pengendara motor dari jalur kanan terus motong jalur ke kiri. Itu kan berbahaya banget. Ini juga sering bikin tambah macet jalanan Jakarta nih.

Keempat, taksi yang kejar setoran. Taksi yang kejar setoran kaya gini sering juga jadi penyebab macet. Coba deh liat berapa banyak taksi yang lalu lalang sepanjang jalan Gatot Subroto. Pasti gak bisa dihitung. Dan yang paling ngeselin, taksi itu kadang jalannya pelan banget dan ngambil jalur kanan. Di mana jalur kanan itu kan harusnya dipakai sama kendaraan yang lebih cepat. Ini juga sering jadi biangnya macet.

Kelima, penyempitan jalan. Nah kalo yang ini ga bisa nyalahin siapa-siapa lagi nih. Wong jalanan Jakarta udah ada dari jaman dulu kala. Tapi serius, penyempitan jalan seperti ini juga bisa jadi pemicu macet. Contohnya di jalan Gatot Subroto dari arah Pancoran ke Palmerah. Di persimpangan arah Kuningan, jalur kebagi jadi dua. Untuk pengendara yang mau ke Kuningan harus ambil jalur kiri dan lewat jalan bawah flyover, sedangkan pengendara yang mau ke arah Palmerah bisa ambil jalur kanan dan lewat atas flyover yang baru jadi itu.

Nah di sini sering banget jadi biang macet. Kebanyakan pengendara yang mau menuju Kuningan dan sekitarnya malah mengambil jalur kanan. Bukan mereka salah jalur tapi memang karena jalanan di sana yang menyempit sehingga mobil/motor terpaksa ambil jalur kanan ini. Ini juga biangnya  macet nih kalo pagi-pagi.

Solusinya gimana?

Solusi mudahnya sih pasti naik angkutan umum seperti bus kota atau Transjakarta. Tapi karena saya pribadi punya pengalaman gak menyenangkan ketika naik angkutan umum itu, jadi saya lebih memilih naik kendaraan roda dua, baik pribadi maupun ojek.

Beberapa hal di atas mungkin faktor kecil yang sering saya rasakan sebagai pengguna jalan. Mungkin Anda sebagai pembaca juga merasakan faktor tersebut atau bisa jadi berbeda dengan apa yang saya rasakan.

Pokoknya gitu deh. Semoga kemacetan Jakarta bisa berkurang (meskipun hampir gak mungkin). Gak usah nyalahin siapa-siapa, toh ini kesalahan kita bersama. #Asikdah.

Segitu aja deh curhatan saya pagi ini. Gak usah diambil serius dan dibawa debat. Bosen kan liat Kompasiana jadi ring tinju?

Sekian terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun