Mohon tunggu...
Yudha Pratomo
Yudha Pratomo Mohon Tunggu... Jurnalis - Siapa aku

is typing...

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

5 Alasan Kenapa Jakarta Macetnya Amit-amit

2 Juni 2016   09:55 Diperbarui: 2 Juni 2016   10:19 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama-tama saya ucapkan pada bapak/ibu admin dan pengurus Kompasiana yang sudah mau menampung curhatan saya ini. Saya gak akan nulis yang berat-berat, sekadar curhatan yang mungkin juga dirasakan kawan-kawan pembaca di sini.

Jadi begini ceritanya...

Tadi malam saya pulang kerja sekitar pukul 11 malam. Maklum, namanya kerja di media pasti ada jadwal shiftnya dan kali ini saya kebagian untuk masuk dari jam 2 siang hingga 10 malam.

Jam 10 malam setelah mengedit beberapa tulisan, saya matikan laptop, chit chat sebentar dengan rekan dan pada 11 malam saya pulang.

Karena sudah malam, saya perkirakan jalanan lancar dan kemungkinan perjalanan dari kantor menuju kosan paling tidak hanya 20 menit.

Oya kantor saya lokasinya di sekitar Grogol-Palmerah dan kosan saya di daerah Mampang Prapatan. Cukup dekat, tinggal lewat sepanjang Gatot Subroto saja sudah bisa sampai.

Estimasi 20 menit sampai ke kosan bukan tanpa perkiraan. Biasanya jika saya berangkat pagi sekitar jam 6, jalanan memang masing longgar. Bahkan sampai kantor bisa kurang dari 15 menit.

Saya pikir karena sudah hampir tengah malam, jalanan bisa lebih sepi dari biasanya sehingga saya bisa sampai di kosan dengan lebih cepat.

Tapi ternyata salah besar. Jalanan macetnya naudzubillah. Keluar kantor saja sudah stuck. Sumpah ga bohong, ampun deh pokoknya. Otomatis lah mulut saya keluarin kata-kata sakti. Sampai isi kebun binatang saya bawa-bawa. Wajar kali yah, udah capek, ngantuk, ditambah macet. Wassalam deh.

Tapi sebenernya kenapa sih Jakarta macetnya bisa abadi macam begitu? Kalo menurut pengamatan saya sebagai warga biasa yang sama sekali gak paham soal tata kota, ada beberapa alasan dasar;

Pertama, kendaraan yang overload. Ini nih kalo menurut saya penyebab aslinya. Liat saja, gak motor gak mobil, makin banyak aja jumlahnya di Jakarta. Apalagi yang roda empat. Bukannya mendiskreditkan pengendara mobil loh, tapi saya banyak liat satu mobil hanya digunakan satu orang. Yang namanya mobil kan bodinya lebih gede yak dari motor. Kalo cuma diisi satu orang kan sayang, ngabisin jalan doang. Mendingan naik angkutan umum atau motor aja deh mendingan kalo cuma seorang doang mah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun