Mohon tunggu...
pratiwiucirusdiantariuci
pratiwiucirusdiantariuci Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hai, gue Pratiwi Uci Rusdiantari. Biasa gue dipanggil Uci atau Caca. Dalam hidup ini gue punya beberapa hobi yang buat gue bahagia, kayak menyanyi, menulis, membaca novel, badminton, main alat musik, dengerin musik dan lain lain. Hobi anak introvert kata orang orang. Susah bersosialisasi membuat gue punya banyak hobi, kayak yang udah gue bilang sebelumnya. Yeah this is me.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Generasi Gen Z dan Masalah Kesehatan Mental

12 Januari 2025   14:49 Diperbarui: 12 Januari 2025   14:49 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zaman sekarang atau di era globalisasi ini, kesehatan mental banyak sekali menyerang gen Z. Terutama dari kalangan mahasiswa. Maka sudah sering kali akhir akhir ini terdengar berita bahwa banyak mahasiswa yang terdapat depresi dan berakhir bunuh diri. Lalu apa penyebab dari masalah kesehatan mental ini ?. Salah satu faktor penyebab kesehatan mental ini bisa terjadi karena pengaruh lingkungan. Seperti lingkungan sekitar yang tidak sehat dalam ruang lingkup keluarga, teman dan masyarakat. Banyaknya tuntutan akademik dari keluarga membuat mahasiswa kadang stress apabila nilai yang di harapkan tidak sesuai dan membuat banyak pikiran karena telah mengecawakan orang tua. Teman sekitar yang toxic dan tuntutan masyarakat yang berlebihan yang sering melemparkan pertanyaan seperti "Kapan nikah ? Kerja dimana ? Ipk kamu berapa nak ?". Apalagi bagi kaum perempuan yang dituntut segera menikah karena sudah lama melajang. Masa depan yang tidak pasti pun bisa menjadi faktor penyebab kesehatan mental. Faktor penyebab ini menjadi dasar logika yang masuk akal ditemui di zaman sekarang.

Faktor penyebab tersebut mempunyai dampak besar pada mahasiswa. Dampaknya pada mahasiswa adalah stress yang akhrinya dapat mempengaruhi pola makan. Stress akan sangat berpengaruh pada pola makan karena hawa nafsu yang hilang. Karena yang ada dalam otak mereka  hanya bagaimana mendapat nilai bagus dan harus membanggakan orang tua, sehingga untuk makan saja lupa. Susahnya untuk fokus, gampang terdistraksi, dan cepat bosan. Depresi juga menjadi salah satu dampak yang paling banyak ditemui. Seperti hal nya di Korea Selatan, banyak para remaja nya yang bunuh diri karena stress akademik tuntutan keras dari orang tua mereka. 

Maka dari hal tersebut peran orang tua sangat penting dan dibutuhkan disini. Orang tua seharusnya tidak terlalu menuntut mereka untuk selalu sempurna. Mahasiswa, remaja juga manusia dan mereka juga punya kekurangan. Memberikan perhatian dan mengerti kepada masalah yang mereka alami, saling berbicara dari hati ke hati lalu memberikan pelukan agar mereka tenang dan agar mereka merasa didunia ini mereka tidak sendiri. Sehingga membuat mereka berpikir bahwa mereka masih mempunyai tempat untuk pulang dan berbagi keluh kesah. 

Terakhir adalah solusi untuk generasi z yang mengalami masalah kesehatan mental. Solusi yang dapat ditawarkan untuk masalah ini yaitu yang pastinya adalah ibadah. Dengan ibadah membuat kita mempunyai iman yang kuat sehingga tidak gampang terhasut untuk melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan dan dapat membuat hati tenang. Kemudian ada olahraga. Olahraga di pagi hari seperti jalan kaki selama 30 menit dapat membuat hari menjadi lebih bahagia, karena dengan olahraga kita mengeluarkan hormon endorfin yang dapat mengurangi stress. Menjauhi lingkungan yang tidak sehat. Sayangi dirimu dengan menjauhi orang orang yang menghambat masa depan. Dan yang terakhir jika dirasa ada gejala masalah kesehatan mental terganggu, segera melakukan pemeriksaan dengan konseling ke psikolog. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun