kamu itu laksana narkotika, seperti candu.
memberiku segenggam cerita indah, yang terus ingin kugenggam.
walaupun terkadang kopi pahit yang kau tawarkan.
tapi kau tetap seperti untaian kalung yang indah yang akan selalu melengkapi hariku.
sederhana inginku, selalu berjalan beriringan, bahkan bergandengan tangan.
tidak usah tergesa, perlahan namun pasti.
saling menunggu jika ada yang tertinggal, saling merindu jika lama tak saling menggenggam jemari.
ah, walaupun terkadang bosan menggelayuti, tapi tak berarti aku merenggangkan genggaman itu.
hanya ingin sedikit hingar bingar, berlarian di tengah gerimis misalnya.
bukan hanya berjalan di padang rumput yang subur.
bolehkah aku tidak mengingatmu sehari saja ?
tenang sayang, bukan lupa, hanya berpura-pura untuk tidak ingat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H