hujan keparat, pergi kau! jangan ganggu dia! dia milikku!
hujan mencemoohku lalu kabur.
"sini sini cahaya biar kudekap."panggilku.
isaknya terhenti, matanya sayu.
kurengkuh tubuhnya lalu kuciumi, ada perasaan sama pada kami yang tak bisa kusibak.
aku terjatuh lalu terbangun, kulihat cahaya sedang menari, dia atas awan, dengan sang mentari.
cuman mimpi.
dan kini aku yang terisak.
terisak dalam gelap, tanpa cahaya.
"cahaya tidak tahu diri, dia benar-benar lupa akan rumahnya."bisikku.
Surabaya, December 2011 ~Â ketika cahaya tak lagi memilihku, bahkan dia lupa dimana seharusnya dia berada.