Mohon tunggu...
Pratiwi Cristin Harnita
Pratiwi Cristin Harnita Mohon Tunggu... dosen -

Seorang ibu rumah tangga yang kadang mengajar mahasiswa. Happy blogging anyway^^

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Inilah yang Dirasakan Ibu Menyusui

25 Februari 2015   06:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:33 8976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_399250" align="aligncenter" width="624" caption="Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)"][/caption]

Begitu gencarnya kampanye menyusui membuat saya senang. Saya adalah salah satu yang pro-menyusui. Menyusui adalah salah satu  bentuk kasih karunia Tuhan yang sangat sempurna. ASI adalah bentuk pengasihan dan pemeliharaan Tuhan langsung kepada makhluk ciptaannya. Fakta penelitian pun menyatakan hingga kini belum ada susu yang menyaingi kelebihan dari ASI. Walaupun fakta tersebut diketahui oleh banyak orang tua di dunia ini, tapi seringkali pemberian ASI gagal. Pada awalnya banyak yang semangat menyusui, tapi belum sampai 6 bulan sudah menyerah. Apa yang menyebabkan ibu mudah menyerah? Apa yang mereka rasakan? Berikut adalah hal-hal yang dirasakan oleh ibu ketika mereka menyusui.

[caption id="attachment_370406" align="aligncenter" width="300" caption="Dok. Pribadi. Breast feeding is the best way for diet"]

14247954302055883820
14247954302055883820
[/caption]

1. Rasa lapar dan Haus Berlebihan

Hal ini wajar terjadi, karena seorang ibu menyusui butuh ekstratenaga dan banyak cairan untuk kecukupan air susu ibu. Terkadang seorang ibu muda akan kuatir menjadi kegendutan, tapi sebenarnya badan ibu akan menjadi lebih susut. Hal ini pun dibuktikan oleh saya sendiri dan beberapa teman yang juga menyusui banyaknya mereka makan tidak berbanding lurus dengan naiknya berat badan. Sehabis melahirkan, berat badan saya menjadi 59 kg dan setelah beberapa bulan menyusui, berat badan saya malah kembali normal 50 kg. So, Dont worry mom! breastfeeding is the best way for diet^^

2. Tidak Bisa Tidur Nyaman

Ini adalah hal yang sering terjadi, apalagi di 3 bulan pertama. Bayi akan terus menerus minta disusui karena mudah lapar bisa jadi hanya dalam beberapa menit. Sifat ASI yang lebih cair dan lambung bayi yang masih kecil membuatnya mudah merasa lapar.  Terkadang ibu akan menjadi kurang tidur. Orang biasa saja kalau kurang tidur akan mudah stres dan emosi kan? Apalagi ibu menyusui, Anda bisa membayangkannya. Oleh karena itu di masa-masa seperti ini rawan pertengkaran bila suami atau orang sekitar tidak mengerti betapa hal tersebut membuat mood ibu naik-turun.

3. Sakit Punggung Setiap Saat

Seorang ibu menyusui akan menghadapi berbagai macam perubahan dalam tubuhnya. Sakit punggung adalah hal yang paling saya perangi dalam proses menyusui. Terkadang bisa membuat saya menangis, karena ada rasa capek, dan pegal yang tak kunjung sembuh. Selain sakit punggung, rasa ngilu di sekujur tubuh dan gigi sensitif menjadi teman saat menyusui. Agar sukses menyusui dan tidak menyerah, maka ibu perlu berdamai dengan keadaan, selalu berpikiran positif dan menjaga nutrisi. Suami yang pengertian, cobalah bantu istri dengan memijat punggungnya atau kakinya, dan pijatan Anda akan memberi rasa rileks sehingga produksi ASI akan lebih banyak.

4. Kehilangan "Me Time"

Para suami, mengertilah akan hal ini. Seorang wanita selalu memiliki "me time", dan ketika mereka memiliki seorang bayi maka hilanglah semua masa-masa itu hingga anak berusia lebih dari 2 tahun. Me time adalah sebutan untuk waktu di mana seorang wanita akan lebih memperhatikan, merawat dan memanjakan dirinya dengan caranya sendiri. Tak jarang, bagi ibu yang sudah terlalu capek apalagi ia pun masih bekerja menjadi lebih "kusut" dan "memiliki kantong mata" besar. Selain mengurus anaknya ia pun harus mengatur rumah tangga juga melayani suaminya. Hargailah pengorbanan istri ini, dan berikan perhatian dan dukungan dengan kata-kata positif. Bilamana ada kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam hal mengatur rumah atau pekerjaannya, maka perlu dimaklumi karena ada banyak faktor yang membuatnya menjadi demikian, misalnya rasa lelah, kurang tidur sehingga menjadi kurang konsentrasi/pelupa. Perhatian pasangan akan menjadi mood booster bagi ibu untuk tetap berjuang menyusui.

5.  Menjadi Mudah Pelupa

Wahai para suami, harap memaklumi jika istri Anda menjadi lebih pelupa. Ada iklan yang menyatakan karena kurang cairan maka menyebabkan orang jadi kurang konsentrasi. Nah, hal ini pun terjadi dengan ibu yang menyusui. Cairan tubuh ibu otomatis terbagi untuk suplai ASI. Hal ini akan semakin parah terjadi bila ibu kurang minum. Jadi, para suami atau orang sekitar ada baiknya sering mengingatkan ibu menyusui untuk rajin-rajin minum paling tidak 2,5 liter per hari.

6. Sakitnya Digigit

Nah, ini dia salah satu hal yang membuat beberapa rekan wanita tak mau menyusui, yaitu takut sakit digigit. Jujur saja, ketika digigit rasa sakitnya bisa sampai ke ubun-ubun T.T hehehe. Tetapi janganlah gentar karena hal tersebut tidak berlangsung terus-menerus. Pastinya memang hal ini terjadi saat bayi tumbuh gigi, namun sebenarnya bisa diatasi sejak dini, yaitu dengan cara menyusui yang benar. Bila bayi terbiasa menyusui dengan cara yang benar maka hal ini akan meminimalisasi kemungkinan sering digigit.  Selain itu, bisa dibantu dengan memberikan teether yang dingin untuk mengurasi rasa ngilu di giginya.

Demikian tulisan saya, semoga bermanfaat bagi ayah-ayah yang ingin istrinya sukses menyusui. Sudah tentu hal ini berat dijalani, tetapi hasilnya sangat baik bagi buah hati Anda. Menyusui tidaklah mudah tapi dengan tekad kuat dan penuh rasa syukur akan membuat upaya sang ibu berhasil. Setelah membaca tulisan ini, semoga para suami mampu membayangkan apa yang tengah terjadi pada istrinya, sehingga menjadi lebih perhatian dan sayang lagi terhadap pasangannya. Dengan demikian ikatan batin anak tak hanya kuat kepada ibu tapi juga dengan ayahnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun