[caption id="attachment_399250" align="aligncenter" width="624" caption="Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)"][/caption]
Begitu gencarnya kampanye menyusui membuat saya senang. Saya adalah salah satu yang pro-menyusui. Menyusui adalah salah satu bentuk kasih karunia Tuhan yang sangat sempurna. ASI adalah bentuk pengasihan dan pemeliharaan Tuhan langsung kepada makhluk ciptaannya. Fakta penelitian pun menyatakan hingga kini belum ada susu yang menyaingi kelebihan dari ASI. Walaupun fakta tersebut diketahui oleh banyak orang tua di dunia ini, tapi seringkali pemberian ASI gagal. Pada awalnya banyak yang semangat menyusui, tapi belum sampai 6 bulan sudah menyerah. Apa yang menyebabkan ibu mudah menyerah? Apa yang mereka rasakan? Berikut adalah hal-hal yang dirasakan oleh ibu ketika mereka menyusui.
[caption id="attachment_370406" align="aligncenter" width="300" caption="Dok. Pribadi. Breast feeding is the best way for diet"]
1. Rasa lapar dan Haus Berlebihan
Hal ini wajar terjadi, karena seorang ibu menyusui butuh ekstratenaga dan banyak cairan untuk kecukupan air susu ibu. Terkadang seorang ibu muda akan kuatir menjadi kegendutan, tapi sebenarnya badan ibu akan menjadi lebih susut. Hal ini pun dibuktikan oleh saya sendiri dan beberapa teman yang juga menyusui banyaknya mereka makan tidak berbanding lurus dengan naiknya berat badan. Sehabis melahirkan, berat badan saya menjadi 59 kg dan setelah beberapa bulan menyusui, berat badan saya malah kembali normal 50 kg. So, Dont worry mom! breastfeeding is the best way for diet^^
2. Tidak Bisa Tidur Nyaman
Ini adalah hal yang sering terjadi, apalagi di 3 bulan pertama. Bayi akan terus menerus minta disusui karena mudah lapar bisa jadi hanya dalam beberapa menit. Sifat ASI yang lebih cair dan lambung bayi yang masih kecil membuatnya mudah merasa lapar. Terkadang ibu akan menjadi kurang tidur. Orang biasa saja kalau kurang tidur akan mudah stres dan emosi kan? Apalagi ibu menyusui, Anda bisa membayangkannya. Oleh karena itu di masa-masa seperti ini rawan pertengkaran bila suami atau orang sekitar tidak mengerti betapa hal tersebut membuat mood ibu naik-turun.
3. Sakit Punggung Setiap Saat
Seorang ibu menyusui akan menghadapi berbagai macam perubahan dalam tubuhnya. Sakit punggung adalah hal yang paling saya perangi dalam proses menyusui. Terkadang bisa membuat saya menangis, karena ada rasa capek, dan pegal yang tak kunjung sembuh. Selain sakit punggung, rasa ngilu di sekujur tubuh dan gigi sensitif menjadi teman saat menyusui. Agar sukses menyusui dan tidak menyerah, maka ibu perlu berdamai dengan keadaan, selalu berpikiran positif dan menjaga nutrisi. Suami yang pengertian, cobalah bantu istri dengan memijat punggungnya atau kakinya, dan pijatan Anda akan memberi rasa rileks sehingga produksi ASI akan lebih banyak.
4. Kehilangan "Me Time"
Para suami, mengertilah akan hal ini. Seorang wanita selalu memiliki "me time", dan ketika mereka memiliki seorang bayi maka hilanglah semua masa-masa itu hingga anak berusia lebih dari 2 tahun. Me time adalah sebutan untuk waktu di mana seorang wanita akan lebih memperhatikan, merawat dan memanjakan dirinya dengan caranya sendiri. Tak jarang, bagi ibu yang sudah terlalu capek apalagi ia pun masih bekerja menjadi lebih "kusut" dan "memiliki kantong mata" besar. Selain mengurus anaknya ia pun harus mengatur rumah tangga juga melayani suaminya. Hargailah pengorbanan istri ini, dan berikan perhatian dan dukungan dengan kata-kata positif. Bilamana ada kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam hal mengatur rumah atau pekerjaannya, maka perlu dimaklumi karena ada banyak faktor yang membuatnya menjadi demikian, misalnya rasa lelah, kurang tidur sehingga menjadi kurang konsentrasi/pelupa. Perhatian pasangan akan menjadi mood booster bagi ibu untuk tetap berjuang menyusui.