TINJAUAN PUSTAKA
Model Problem-Based Learning (PBL)
Problem-Based Learning (PBL) adalah metode pembelajaran yang berfokus pada pemecahan masalah nyata. Menurut Torp dan Sage, PBL dirancang untuk mengeksplorasi masalah yang dihadapi peserta didik secara sistematis (Zubaidah, 2017). Menurut Sonmez & Lee PBL mendorong peserta didik untuk mencari solusi atas masalah-masalah dunia nyata, baik secara individu maupun kelompok (Hadiryanto & Thaib; 2017). Savery menjelaskan bahwa PBL berorientasi pada peserta didik dengan mengaktifkan mereka dalam investigasi, menghubungkan teori dengan praktik, dan menerapkan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah (Peserta didiknti & Indrajit; 2023).
Dalam PBL, peran guru beralih menjadi fasilitator yang mendukung proses pemecahan masalah, seperti dinyatakan oleh Hmelo-Silver (dalam Wardani, 2023). Penelitian menunjukkan bahwa PBL efektif dalam meningkatkan literasi matematis dan kemampuan kolaborasi peserta didik (Huda, 2023; Dhitasarifa dkk., 2023). Nurhayati (dalam Mayasari dkk., 2022) menjelaskan lima tahapan utama PBL:
- Orientasi Masalah: Guru menjelaskan tujuan dan memotivasi peserta didik.
- Mengorganisasi Peserta Didik: Guru mengelompokkan peserta didik dan mengatur tugas.
- Membimbing Penyelidikan: Guru mendorong pengumpulan informasi dan eksperimen.
- Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya: Guru membantu peserta didik merancang dan mempresentasikan hasil karya.
- Menganalisis dan Mengevaluasi Proses: Guru memfasilitasi refleksi kritis terhadap proses penyelidikan.
Kemampuan Kolaborasi
Kemampuan kolaborasi adalah keterampilan untuk bekerja bersama secara efektif untuk mencapai tujuan bersama, meliputi komunikasi, negosiasi, dan pengambilan keputusan. Johnson & Johnson (Barus, 2023) menyatakan bahwa kolaborasi membantu peserta didik mengembangkan keterampilan interpersonal penting di dunia kerja dan kehidupan sosial. Vygotsky menekankan bahwa kolaborasi memperkaya pemahaman dan mendorong pemecahan masalah kreatif (Nufus & Santoso, 2023). Wardani (2021) menunjukkan bahwa kemampuan kolaborasi mempersiapkan peserta didik untuk berkontribusi dalam lingkungan global yang beragam.
Model PBL adalah metode efektif untuk menerapkan kolaborasi dalam pembelajaran. Dalam PBL, peserta didik bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah nyata, yang memerlukan komunikasi, pembagian tugas, dan penyelesaian konflik. PBL memungkinkan peserta didik mengembangkan keterampilan kerja tim dan menghadapi tantangan dunia nyata secara kolektif.
Penelitian Tindakan Kelas mengembangkan angket kemampuan kolaborasi dari penelitian Della Fitria (2022), yang mencakup indikator seperti kontribusi aktif, teknik penyelidikan, dan fleksibilitas.
Tabel 1. Indikator Kemampuan Kolaborasi
No
Aspek