Mohon tunggu...
Pratiwi Anggun Cahyaningtyas
Pratiwi Anggun Cahyaningtyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi menggambar, suka menonton film aksi, dan membaca komik atau buku fantasi. Selain itu, saya juga menikmati tempat-tempat bernuansa alam, seperti pantai dan gunung.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan Model Problem Based Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Kolaborasi dan Literasi Matematis pada Peserta Didik Kelas VII

5 Oktober 2024   21:11 Diperbarui: 5 Oktober 2024   21:15 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan literasi matematika dan kemampuan kolaborasi peserta didik kelas VII C SMP Negeri 1 Sewon melalui penerapan model Problem-Based Learning (PBL). Literasi matematika dan kemampuan kolaborasi peserta didik sebelumnya berada pada tingkat rendah, yaitu masing-masing 43% dan 49%. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus, mengikuti model Kemmis dan McTaggart. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan, dengan literasi matematika mencapai 77,69% dan keterampilan kolaborasi meningkat menjadi 56,22% pada akhir Siklus II. Meskipun terdapat kendala teknis dan keterlibatan peserta didik yang bervariasi, perbaikan yang dilakukan berhasil meningkatkan kedua aspek tersebut. Penelitian ini memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran matematika dan keterampilan kolaborasi.

Kata Kunci: Kemampuan kolaborasi, literasi matematika, Problem-Based Learning.

 

LATAR BELAKANG

Matematika, sebagai ilmu yang berkaitan dengan logika, bentuk, dan susunan, memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari serta dalam pengembangan kemampuan berpikir logis, kritis, dan analitis peserta didik (Wahyuni, 2021). Meskipun penting, hasil PISA 2018 menunjukkan bahwa kemampuan matematika peserta didik di Indonesia masih rendah, menempatkan Indonesia di peringkat 10 terbawah dari 79 negara (Yusmar, 2023). Namun, terdapat peningkatan dalam hasil PISA 2022, di mana peringkat Indonesia untuk literasi membaca, matematika, dan sains masing-masing naik 5 dan 6 posisi (Kemendikbud, 2023), memberikan harapan untuk perbaikan kualitas pendidikan matematika.

Di SMP Negeri 1 Sewon, kelas VII C, rata-rata literasi matematika hanya mencapai 43%, yang menunjukkan kesulitan peserta didik dalam memahami dan menerapkan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari (Budiyati, 2023). Selain itu, keterampilan kolaborasi peserta didik juga perlu ditingkatkan, dengan rata-rata kemampuan kolaborasi hanya mencapai 49% (Huda & Khotimah, 2023). Hasil wawancara menunjukkan bahwa peserta didik cenderung belajar secara individual, menghambat potensi kolaborasi.

Untuk mengatasi masalah ini, penelitian ini menerapkan Model Problem-Based Learning (PBL) sebagai strategi yang relevan. PBL menekankan pemecahan masalah nyata dan mendorong peserta didik bekerja secara kolaboratif (Huda & Khotimah, 2023). Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penerapan PBL efektif dalam meningkatkan literasi matematis dan kemampuan kolaborasi.

Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menerapkan Model PBL di kelas VII C SMP Negeri 1 Sewon, diharapkan dapat meningkatkan literasi matematika dan keterampilan kolaborasi peserta didik, serta memberikan kontribusi signifikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan matematika di masa depan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun