Mohon tunggu...
Pratita S.
Pratita S. Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta | Freelance Copywriter

Seringkali tulisan sederhana, sesekali tulisan istimewa.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

6 Tips Manajemen ASI Perah Bagi Ibu Pekerja

17 Januari 2023   17:04 Diperbarui: 17 Januari 2023   17:08 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ibu dan anak pasca melahirkan | Freepik

Menjadi ibu menyusui sekaligus ibu pekerja merupakan tantangan tersendiri dalam memenuhi kebutuhan ASI untuk buah hati. Mengapa menjadi tantangan? Karena selain pemenuhan ASI bsecara DBF atau Direct Breastfeeding, ibu juga harus memikirkan pemenuhan ASI saat ditinggal bekerja.

Lalu bagaimana tips dalam manajemen ASI Perah (ASIP) agar tepat penyimpanan dan penyaluran? Simak enam tips berikut :

1. Pelajari dan pahami mengenai durasi penyimpanan ASIP

Perlu diketahui bahwa ASIP memiliki umur yang berbeda-beda tergantung pada suhu media penyimpanannya seperti yang tertulis pada tabel berikut ini:

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Semakin suhunya dingin maka semakin lama umur ASIP tersebut. Namun perlu diketahui bahwa ASIP sebaiknya tidak mengalami perubahan suhu secara mendadak agar kualitas nilai gizinya tetap terjaga. Sehingga simpanlah ASIP secara bertahap, yaitu di chiller, baru ke freezer setelah ASIP sudah dingin. Begitu juga sebaliknya saat mencairkan ASIP beku.

2. Mulailah memerah ASI saat masa cuti melahirkan

Pasca melahirkan biasanya ibu membutuhkan waktu adaptasi hingga ASI-nya lancar keluar. Ketika sudah tiba di masa itu, ada baiknya ibu mulai memerah atau pumping ASI untuk disimpan sedikit demi sedikit.

3. Tulis tanggal dan volume ASIP pada botol atau plastik penyimpanan ASIP

Setiap ASIP yang tersimpan baik di botol kaca atau kantong plastik perlu diberi tanggal serta volume ASIP. Pemberian tanggal akan mempermudah ibu untuk memperkirakan usia ASIP tersebut agar tidak sampai terbuang karena expired. Begitu juga tulisan volume ASIP akan membantu ibu mengetahui berapa kebutuhan ASIP setiap harinya.

4. Hitung estimasi kebutuhan ASIP selama ditinggal bekerja

Saat cuti melahirkan akan berakhir, biasanya ibu sudah mulai kepikiran apakah ASIP yang sudah ditabung selama cuti cukup untuk si kecil? Wajar, karena semua ibu tentu ingin sukses memenuhi ASI eksklusif. Tak perlu khawatir, ibu bisa konsultasi pada Dokter Spesialis Anak atau membaca berbagai referensi mengenai kebutuhan ASI bayi seperti contoh rumus sederhana berikut:

Kebutuhan ASI = (Jam kerja/24jam) x (Berat Badan Bayi x 150 ml)

Asumsi berat badan bayi adalah 5 kg dan ditinggal bekerja selama 10 jam. Maka estimasi kebutuhannya adalah:

Kebutuhan ASI = (10/24) x (5 kg x 150 ml) = 312,5 ml

5. Atur pemberian ASIP kepada bayi dengan metode kombinasi

Prinsip ASI adalah semakin fresh semakin baik gizinya untuk bayi. Namun terkadang masih banyak ibu yang memberikan ASIP dengan metode FIFO (First In First Out), alias yang diminumkan ke bayi adalah ASIP beku yang paling lama usianya. Lalu apakah ibu harus memberikan ASIP dengan cara LIFO (Last In First Out)? Metode ini memang baik dari sisi nilai gizi, tetapi beresiko banyaknya ASIP yang mendekati expired.

Beberapa pendapat menyarankan metode kombinasi yang menggabungkan kedua metode (FIFO maupun LIFO), yaitu:

a) Berikan ASIP dari chiller secara FIFO. Jika ASIP di chiller ada yang tidak terpakai sampai hari ke-5, maka simpan saja ke freezer.

b) Ketika ASIP di chiller sudah menipis, ambil ASIP dari freezer secara LIFO.

c) Tak perlu takut ASIP beku expired, karena ibu boleh saja meminumkannya ke bayi, menjadikannya campuran MPASI, atau jika berkenan bisa didonasikan kepada pihak yang memerlukan ASIP.

6. Selalu bersyukur dan berpikiran positif

Kita paham bahwasanya kesuksesan manajemen ASI perah dipengaruhi oleh produksi ASI yang lancar. Maka banyaklah berdo'a kepada Allah agar dimudahkan dalam menjalani peran ibu menyusui, dan penuhilah hati dengan rasa syukur, serta selalu berpikiran positif.

Tak lupa istirahat yang cukup, banyak minum air, makan makanan bergizi, dan mintalah dukungan dari suami, keluarga dekat, pengasuh, rekan kerja, dan siapapun yang ada di sekitar ibu maupun bayi agar sukses dalam pemberian ASI eksklusif.
***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun