Mohon tunggu...
Pratik Dian
Pratik Dian Mohon Tunggu... Lainnya - *Berbiasalah berbahagialah*

Para Pencari Kerja Yang Kebetulan Ingin Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Peredam Lara

1 September 2022   18:37 Diperbarui: 1 September 2022   18:41 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Riuh hari demi hari dengan semua kepenatan 

Menjelma pikir yang terlalu matang 

Sudahkah hasil perjuangan terlihat nyata?

dan, orang-orang berlalu lalang menunjukan ambisi 

Seolah ingin menjadi yang terbaik di masa depan.

Sudah seberapa terjal liku yang kau lalui?

Sudah seberapa dalam terjatuh?

Sudah berapa banyak menahan lara?

Entah manusia semacam apa kita yg dihadapkan bertubi kepahitan namun tetap tegak untuk meredam.

Menutupi semua rasa untuk memperjuangkan semua, entah masa depan, cinta, bahkan keduanya. 

Sampai kita lupa menyadari, kita hanya manusia yg bisa untuk meneteskan air mata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun