Mohon tunggu...
Pratik Dian
Pratik Dian Mohon Tunggu... Lainnya - *Berbiasalah berbahagialah*

Para Pencari Kerja Yang Kebetulan Ingin Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perih

3 April 2021   17:58 Diperbarui: 3 April 2021   18:06 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penghujung sore yang mendung 

Dengan hembus angin yang perlahan menembus ke serpihan kain dari baju yang kau rajut penuh cinta waktu itu 

Aku tak tau apa lagi yang harus aku lakukan untuk bisa mendekapmu seperti waktu itu 

Membelai dengan rasa, hingga Memelukmu dengan erat 

Sepenuh rasa aku padamu, sepenuh jiwa rela melepuh untuk bisa denganmu 

Harap demi harap yang ku pupuk dengan mesra berharap tumbuh menjadi keindahan kelak 

Namun apalahdaya jika semua sudah tak lagi sama, harapanku bersama harapanmu dengan dia 

Perih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun