Mohon tunggu...
yudhi
yudhi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pendidikan itu mengobarkan api dan bukan mengisi bejana. (Socrates)

Suka tertawa sendiri, tetapi tidak gila. Hu hu hu ha ha ha ....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ekonomi, Pendidikan, Baru Infrastruktur

31 Agustus 2018   20:36 Diperbarui: 31 Agustus 2018   20:39 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pembangunan Indonesia sekarang ini ibarat seorang bayi yg baru lahir kemudian dipaksa utk langsung berlari.

Tidak ada pembangunan negara yang dapat dilakukan secara instan, tetapi perlu kesabaran dan waktu yang lama untuk dapat mencapai hasil pembangunan yang matang.

Di saat kebutuhan ekonomi dan pendidikan pada masyarakat kelas bawah belum terpenuhi dengan baik, pemerintah sudah tancap gas untuk membangun infrastruktur di mana-mana. Masih mendingan kalau dana untuk membangun infrastruktur digunakan dari kas negara, tapi kalau dana tersebut diperoleh dari pinjaman utang luar negeri bukankah akan menambah beban negara di masa mendatang ?

Belum saatnya negara Indonesia membangun infrastruktur, sedangkan kebutuhan ekonomi dan pendidikan pada masyarakat belum diperhatikan dengan baik. Ada baiknya pemerintah memprioritaskan terlebih dahulu ke masalah ekonomi dibanding pembangunan infrastruktur. Nantilah kalau di masa-masa mendatang di mana keadaan ekonomi masyarakat sudah baik dan kas keuangan negara sudah mencukupi utk belanja infrastuktur, di saat itulah pemerintah boleh berupaya membangun infrastruktur.

Jadi, kebutuhan pembangunan saat ini belum boleh ke arah infrastruktur, dan akan jauh lebih tepat untuk terlebih dahulu membenahi masalah ekonomi, dan jika masalah ekonomi sudah beres, baru kemudian pemerintah boleh fokus untuk membangun infrastruktur.

Tahapannya boleh dilihat seperti ini :

Tahap 1 : Perbaikan ekonomi (memperhatikan secara serius bidang pertanian, merevisi peraturan utk menyeimbangkan persaingan antara usaha besar dengan usaha menengah-kecil, menstabilkan harga sembako)

Tahap 2 : Perbaikan pendidikan (membangun sekolah-sekolah di daerah tertinggal dan meningkatkan kualitas guru)

Tahap 3 : Menabung keuangan negara agar cukup untuk membangun infrastruktur

Tahap 4 : Kalau keuangan negara sudah cukup, maka boleh dialokasikan utk membangun infrastruktur

Pembangunan infrastruktur memang diperlukan, akan tetapi yang harus diprioritaskan terlebih dahulu adalah pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, yaitu masalah ekonomi dan masalah pendidikan yang belum dikelola dengan baik pada saat ini. Kedua hal ini yang perlu terlebih dahulu dibenahi oleh pemerintah sebelum mulai membangun infrastruktur.

Dana yg dipergunakan utk membangun infrastruktur juga sebaiknya tidak berasal dari pinjaman utang luar negeri, jadi kalau kas negara belum cukup utk membangun infrastruktur, maka sebaiknya perlu menunggu sekian lama terlebih dahulu hingga kas negara terisi, baru setelah itu bolehlah pemerintah mengalokasikan anggaran utk pembangunan infrastruktur.

Pengelolaan kas negara perlu dilakukan secara sangat hati-hati dan diusahakan utk tidak menambah utang luar negeri karena sekarang saja utang Indonesia sudah mencapai ribuan trilliun rupiah, dan kalau utang ini tidak ditekan, maka resiko yang dapat terjadi bisa sangat berbahaya, karena kita tidak tahu apakah perekonomian akan membaik atau memburuk di masa-masa mendatang. Jadi sebaiknya utang yang ada jangan diperbesar lagi, tetapi harus diperkecil guna menurunkan resiko yg dapat terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun