Mohon tunggu...
yudhi
yudhi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pendidikan itu mengobarkan api dan bukan mengisi bejana. (Socrates)

Suka tertawa sendiri, tetapi tidak gila. Hu hu hu ha ha ha ....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Calon Pemimpin Jakarta, Tirulah Ahok!

5 November 2016   17:27 Diperbarui: 5 November 2016   17:52 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika seandainya masyarakat tidak suka dengan apa yang dilakukan Ahok, silahkan berdemo dan menyampaikan keluhannya, tetapi harus dengan cara yang SMART / CERDAS dan JUJUR. Mintalah kepada seseorang yang dapat mewakili seluruh aspirasi anda untuk bertemu dengan Ahok dan bertukar pendapat secara baik-baik, dan cari solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak; bukan dengan cara anarkis. Cara yang anarkis hanyalah akan membuat masyarakat antipati terhadap anda. Untuk itu, sampaikan keluhan anda dengan cara yang TEPAT, seperti berbicara face-to-face dengan Ahok; atau surat-menyurat dengan Ahok hingga kedua belah pihak menyetujui kesepakatan tertentu.

Saya seorang Kristen, tetapi seandainya saya seorang Islam dan saya tidak setuju dengan apa yang Ahok lakukan, saya akan datang ke balaikota dan menyampaikan keluhan saya kepadanya; atau cara lain ialah saya akan datang ke balaikota dan memberi sebuah surat kepada Ahok untuk menasehatinya bahwa "kami tersinggung kepada pak Ahok karena selama ini bpk suka berbicara ceplas-ceplos dan menyinggung ayat-ayat Alquran, bolehkah bapak menulis permintaan maaf secara terbuka kepada kami dan berjanji bahwa di lain hari bapak tidak akan mengulangi untuk menyinggung ayat-ayat Alquran itu?".

Siapa di sini yang bebas dari kesalahan? Tidak ada manusia yang sempurna, demikian juga Ahok, karena Ahok pasti punya kekurangan dan kelebihan. Ahok juga punya perasaan menghargai pihak lain, tetapi ia juga seorang manusia yang tidak luput dari kecerobohan dan kesalahan, seperti berbicara ceplas-ceplos, menyindir orang lain, dan lain sebagainya. Namun pasti ia sejatinya tidak berniat jahat karena tentu jika Ahok menyindir itu pasti ada alasannya, namun memang menyindir itu sebaiknya tidak dilakukan dan dalam berbicara harus hati-hati karena dapat menyinggung perasaan orang lain.

Mungkin beberapa dari kita juga sedih melihat kondisi hukum di Indonesia, di mana hukum tidak digunakan untuk menegakkan keadilan yang seadil-adilnya, tetapi sarana bagi pihak kuat untuk menjatuhkan pihak lemah. Hukum bukan lagi berasal dari pertimbangan hati nurani, tetapi lebih kepada aturan-aturan dan pasal-pasal, sungguh menyedihkan. Seandainya kita kembali ke masa purba di mana hukum belum ada, mungkin di waktu itu keadlian akan lebih ADIL dibanding kondisi kita sekarang di mana hukum dapat dipolitisasi, diperjual-belikan, dan dimanipulasi sedemikian rupa. Contohnya lihat saja kasus Jessica di mana tidak terdapat bukti tetapi hakim dapat menjatuhkan vonis hanya berdasarkan nalurinya dan bukan berdasarkan bukti.

Akhir kata, bagi pemimpin dan penyandang amanat masyarakat / negara:

TAKUTLAH AKAN ALLAH DALAM MENJALANKAN PROFESIMU.

LIHAT DAN INGAT AKAN SESAMA YANG KEKURANGAN DAN LEMAH.

TEGAKKAN KEADILAN SECARA OBJEKTIF DAN ADIL.

BULATKAN TEKAD UNTUK MEMBENAHI DAERAH YANG KAU EMBAN, SEPERTI YANG AHOK MILIKI.

KEMBALIKAN DAN JAGA ETIKA DAN BUDAYA YANG BAIK DALAM MASYARAKAT (Contohnya berbicara dengan sopan, menjaga diri dari pergaulan bebas, hormat kepada orang tua dan itu dimulai dari diri sendiri, yaitu pemimpin harus menjadi teladan bagi bawahannya).

TIDAK BEKERJA UNTUK MENDAPAT PENGAKUAN/PENCITRAAN DARI MASYARAKAT, TETAPI SECARA TULUS DAN JUJUR MELAKUKAN SESUATU UNTUK KEBAIKAN DI MASA INI DAN DI MASA YANG AKAN DATANG.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun