Mohon tunggu...
Rizqy Pratama
Rizqy Pratama Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Harapan untuk ruang publik di Kalimantan

30 September 2015   16:00 Diperbarui: 30 September 2015   18:44 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika berbicara tentang ruang publik di Indonesia pasti kita jelas merasa kurang puas dengan keadaan ruang publik di Indonesia pada saat ini. Seperti yang kita ketahui, ruang publik adalah ruang atau tempat yang dibuat oleh pemerintah agar dapat digunakan oleh seluruh masyarakat secara cuma - cuma alias gratis. Contoh sederhananya adalah seperti Taman Kota dan sejenisnya. Kita mengetahui bahwa ruang publik ini sudah lumayan banyak terbentuk di pulau - pulau Jawa, tapi bagaimana dengan Kalimantan dan daerah - daerah yang tidak terlalu menjadi pusat kota itu ? Jawabannya adalah tidak.

Saya tinggal di salah satu kota di pulau Kalimantan. Pulau yang mungkin bisa dikatakan menjadi paru - paru Indonesia karna banyaknya populasi pohon atau hutan yang ada di pulau ini. Banyak yang berinvestasi di Pulau Kalimantan seperti usaha kayu ulin ataupun usaha perkebunan sawit. Tapi apakah itu menguntungkan masyarakat umum ? jawabannya lagi - lagi adalah tidak sama sekali. Indonesia sangat senang apabila ada investor yang membuka usaha baru di Indonesia, dan tidak terkecuali di pulau Kalimantan dimana sumber daya alamnya masih sangat memadai. Tapi apakah pemerintah hanya memikirkan kemajuan negaranya saja tanpa mementingkan kesejahteraan rakyatnya ??

Saya sangat berharap apabila pembangunan di Indonesia itu disama ratakan, terutama di pulau Kalimantan, tidak hanya di pulau - pulau yang dominan saja. Pemerintah memperbolehkan untuk mendirikan usaha burung walet dan membuka lahan yang baru walaupun itu merusak ekosistem dengan menebang pohon - pohon yang ada. Bukankah akan lebih baik apabila area tersebut dijadikan ruang publik yang dapat dirawat dan dinikmati bersama hasilnya ? bukan hanya mementingkan satu pihak saja, melainkan juga seluruh masyarakat.

Saat ini, banyak sekali khalayak umum yang tengah membicarakan tentang peristiwa kabut di Indonesia, terutama di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Saya memang tidak tinggal tepat di Palangka Raya itu. Tapi dari sekian banyak suara rakyat Palangka Raya yang dipublikasikan di social media, saya turut merasa prihatin melihat keaadan itu. Sebenarnya bukan hanya di Palangka Raya, melainkan di kota - kota lain juga terkena imbas dari pembakaran lahan di musim kemarau ini. Kita bersakit - sakit dengan adanya kabut saat ini, tapi apa yang kita dapatkan selanjutnya ? apakah kita akan bersenang - senang di kemudian hari ? apakah ada hal yang menguntungkan masyarakat karna pembakaran ini ? atau hanya menguntungkan satu pihak saja ?. Thats the question.

 

 

Saya sangat berharap sekali apabila pembukaan lahan baru di Kalimantan itu dilakukan dengan tujuan yang sangat baik, yaitu untuk mengajak rakyatnya agar peduli dengan lingkungan di kotanya. Karna dengan adanya ruang publik ini maka kita akan dapat bersama - sama menambah perikatan ataupun interaksi antar individu, dan dengan adanya ruang publik ini kita dapat menanamkan rasa kepedulian terhadap lingkungan sarana dan prasarana di kota kita, tidak hanya acuh atau tidak peduli dengan lingkungan demi kepentingan pribadi saja. Dan jika bisa, sebaiknya dibuat ruang publik yang berbasis lingkungan dengan banyak pohon di tiap sudutnya, seperti taman dan bukan hanya semacam tempat hiburan tanpa mementingkan kelestarian lingkungan. Selain sebagai tempat untuk rekreasi atau melakukan aktivitas, ruang ini justru juga bisa sebagai pasokan Oksigen di kota kita apabila terdapat banyak pohon di ruang itu.

Saya disini mewakili suara rakyat Kalimantan berharap kepada pemerintah Indonesia agar pembangunan di kota - kota di pulau Kalimantan ini tidak hanya berupa tempat bisnis dan sejenisnya saja, namun juga ruang publik yang berupa tempat - tempat yang dapat memberikan keuntungan bagi seluruh lapisan masyarakat secara cuma - cuma dan tetap berbasis lingkungan. #GOGREEN.

 Terima kasih apabila telah membaca opini dari saya ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun