Mohon tunggu...
Pratama Mukhlis
Pratama Mukhlis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tetap Semangat

Lakukanlah Apa Yang Membuat Kita Bahagia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kesadaran Terus Mengurang, Sampah Kian Meresahkan

7 Juni 2021   21:44 Diperbarui: 7 Juni 2021   21:49 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. 

Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya, yaitu : Pertama Sampah alam, sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman. Kedua, Sampah manusia adalah (Inggris: human waste) istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air. Ketiga Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri. Keempat, Sampah nuklir atau limbah nuklir dapat diartikan sebagai apapun yang dihasilkan dari tempat yang mendaat izin untuk menangani bahan nuklir tang tidak berguna. Kelima Sampah industri yaitu  limbah yang dihasilkan dari kegiatan industri. Contoh beberapa limbah industri plastik, kantong, sisa pakaian, sampah kertas, kabel, listrik. Tentunya sampah dari kegiatan industri ini dihasilkan dalam jumlah yang besar. Sehingga perlu penanganan yang lebih bagus dan efiesien agar tidak berdampak buruk pada lingkungan. Keenam, Sampah pertambangan dapat daiartikansuatu barang yang disisakan  dari kegiatan pertambangan karena emang sudah tidak bernilai ekonomis

Sampah biasa diartikan sebagai benda yang tidak layak pakai atau sudah tidak dipakai, sering kita jumpai bahwasanya benda kecil seperti ini banyak diremehkan oleh kebanyakan orang, sampah dibagi menjadi 2 golongan yaitu organik  dan non organik jika yang organik  itu sampah bekas makanana sayuran atau bisa dikatakan samapah yang bisa dijadikan pupuk sedangkan samph non organic itu dari benda mati seperti limbah plstik yang sulit didaur ulang. Pada waktu dahulu didesa ku tepatnya di kota trenggalek kecamatan munjungan Ini adalah desa bersih yang masyrakatnyapun peduli dengan lingkungan pada zaman dahulu seseorang masih minim menggunakan sampah yang sulit didaur ulang seperti contoj plastic karena lebih mengarah menggunakan alatr yang tradisional dan pada masa dulu setiap rumah mempunyai tempat pembuangan sendiri seperti  joglangan ( lubang besar di belakang rumah ) biasanya dalam satu rumah mempunyai 2 lubang besar satu untuk organic dan non organic yang organic biasanya jika sudah membusuk dibuat untuk mempupuk pertanian dan yang non organic biasanya dibakar. Dikarenakanj pada saat ini penduduk semakinbanyak dan hamper setiap tanah kosong dibuat untuk rumah sehingga tidak ada ruang lagi untuk membiuat lubang besar di setiap rumah, akan tetapi pemerintahpun sudah memfasilitasi  untuk tempat pembuangan sampah untuk setiap desa minimal dibuatkan TPA sementara. Akan tetapi hal ini tidak didukung langsung oleh semua kalangan masyarakat kenapa penulis mengatakan kiurang didukung oleh semua lapisan masyarakat karena masih banyak masyarakat  yang tidak menggunakan fasilitas ini malah kebanyakan adsa yang membuang sampah di sungai sehingga sungaipun ikut tercemar, pernah suatu hari saaya mencoba ngobro; dengan orang yang membuang sampah di sungai " kenapa bapak masih tetap membuang sampah di sungai " dia menjawab : yang dekat  dan saya coba Tanya lagi apa tidak mengganggu pandangan mata anda dan menjadikan lingkungan menjadin kumuh dengan santainya mereka bilang jika ada banjir nanti juga ikut hanyut ke laut ."   oh iya rumah saya ini juga berdekatan dengan lautan  setiap hari saya dan teman teman kalau sore hari biasanya di laut ( bibir laut ) melakuakan permainan sepak bola dengan teman teman akan tetapi kadang ketika sesudah air lautnya psasang itu membawa sampah sampah dari sungai ke bibir  pnatai yang menyebabkan kerusuhan.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
 

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Yang sebelumnya  seharusnya desa saya menjadi desa yang dikenal dengan wisata dan seharusnya juga membuat para pengunjung menjadi senang dan nyaman. Sebenarnya dalam setiap desa pemerintah sudah menyediakan tempat  pembuangan akhir sementara yang ada perdesa dan biasanya itu akan diambil truk truk dinas yang diangkut ke TPA kabupaten sebenarnya dalam hal ini kita itu bisa bekerja sama dengan baik dengan pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang sehat nyaman dan bersih akan tetapi tidak semua manusia atau mastyarakat yang mempunyai kesadaran sehingga kesadaran itupun yang harus di pupuk hingga saat ini. Hal yang paling sulit dalam masyarakat itu ketika ada beberapa orang mempunyai pendapat remeh terhadap peraturan dan biasanya hal ini akan menyebabakan orang lain ikut serta karena dianggap lumrah. Nah mungkin agar mempunyai efek jera ini bisa diantisipasi dengan diadakan denda. Mungkin seperti itu hal yang dapat penulis berikan dari hasil observasi dan sudut pandang yang penulis tau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun