Menghadapi tantangan pendidikan di era digital, pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi menjadi semakin penting. Penelitian yang diketuai oleh Dr. Muhamad Alfan bersama dua anggota,Rahmat Faisal  dan Pratama Aprilianto , dari Universitas Negeri Malang, berhasil mengembangkan media pembelajaran berbasis web dengan integrasi model Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini dilakukan di SMPN 24 Malang dan menunjukkan dampak positif dalam meningkatkan motivasi, pemahaman, serta keterampilan berpikir kritis siswa.
Peningkatan globalisasi dan revolusi industri 4.0 telah membawa dunia pendidikan ke arah yang menuntut penguasaan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas. Kurikulum Merdeka diperkenalkan untuk memberikan kebebasan kepada guru dalam mendesain proses pembelajaran yang lebih relevan dengan karakteristik siswa. Penggunaan teknologi seperti media pembelajaran berbasis web semakin populer karena mampu mendukung pembelajaran yang lebih interaktif dan fleksibel, memungkinkan siswa untuk mengakses materi belajar kapan saja dan di mana saja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis web pada materi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk kelas VIII SMP, yang diintegrasikan dengan model PBL. Model PBL dipilih karena memungkinkan siswa untuk terlibat aktif dalam menyelesaikan masalah nyata yang terkait dengan materi pembelajaran. Harapannya, pendekatan ini dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep TIK, sekaligus memperkuat keterampilan pemecahan masalah yang relevan di era modern.
Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE yang meliputi lima tahap: Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi. Model ADDIE dipilih karena memberikan pendekatan sistematis dalam mengembangkan produk pembelajaran yang valid, praktis, dan efektif. Pada tahap analisis, dilakukan identifikasi kebutuhan pembelajaran untuk memastikan teknologi dan strategi yang dipilih sesuai dengan kebutuhan siswa dan karakteristik materi.
Pada tahap desain, tim peneliti merancang struktur media pembelajaran berbasis web, termasuk sitemap dan antarmuka pengguna yang menarik dan mudah digunakan. Desain konten meliputi modul pembelajaran yang terstruktur sesuai sintaks PBL, yang terdiri dari orientasi masalah, pengorganisasian kelompok, investigasi mandiri, pengembangan solusi, presentasi hasil, dan refleksi.
Tahap pengembangan menghasilkan produk akhir berupa media pembelajaran berbasis web yang dilengkapi dengan fitur-fitur interaktif, seperti animasi, video, kuis, dan simulasi.Â
Gambar 1 menunjukkan desain halaman beranda, yang memberikan akses mudah bagi siswa ke berbagai fitur utama, termasuk CP/TP, materi pembelajaran, dan informasi tentang aplikasi.Â