Mohon tunggu...
Yudhi Rahmat Pratama
Yudhi Rahmat Pratama Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

suka membahas dalam, sebuah karya film

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Polemik Sampah! Di Yogyakarta dalam Ancaman Darurat Sampah, Warga Resah Ulat Lalat

14 November 2023   22:40 Diperbarui: 15 November 2023   02:04 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wwc kepada Bu Nanik warga sekitar TPS Akprin. Foto: Yudhi R. Pratama

Yogyakarta- Penanganan masalah sampah menjadi salah satu isu krusial yang mengancam keberlanjutan lingkungan dan kesehatan masyarakat terutama di daerah DI Yogyakarta.

Dampak negatif dari penumpukan sampah yang tidak terkendali semakin menjadi perhatian serius bagi para pakar dan pemerintah. Perlu adanya upaya kolektif untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh sampah ini.

Data dinas lingkungan hidup DI Yogyakarta di tahun 2022 menunjukan sampah di Yogyakarta dalam satu hari bisa mencapai 858.21 ton dan 313.245.20 ton per tahun, polemik sampah ini yang berujung pada kebijakan pemerintah yang menutup TPA Piyungan mulai 23 Juli 2023. Penutupan dilakukan karena sampah di TPA Piyungan telah melebihi daya tampung, penutupan ini membuat tumpukan sampah terlihat di sejumlah tempat penampungan sementara atau TPS di Yogyakarta, bahkan hampir semua TPS terpaksa menutup layanan pembuangan sampah karena tidak punya lokasi pembuangan sampah yang terkumpul, akibatnya banyak warga yang kebingungan mencari tempat pembuangan sampah.

wwc yang dilakukan kepada narasumber, Pak Suparman selaku Penjaga TPS Akprin. Foto : Yudhi R. Pratama
wwc yang dilakukan kepada narasumber, Pak Suparman selaku Penjaga TPS Akprin. Foto : Yudhi R. Pratama

"Kalau untuk pembuangan di dekat sini itu diatur semua per wilayah, kalau tidak diatur bisa banyak sekali disini, soalnya disini banyak pembuang mandiri yang asal buang dan jadi sampai ke jalan, kita penjaga itu mengarahkan pembuang mandiri harus di pilah-pilah semua supaya bisa teratur, pembuangan dari jam 6 pagi sampai jam 12 siang setelah depo ditutup." Ucap Pak Suparman salah seorang penjaga di depo tersebut.

 Permasalahan sampah di DI Yogyakarta merupakan permasalahan lama yang tak kunjung selesai, beberapa kali TPA Piyungan ditutup, karena tak lagi sanggup menampung sampah warga, akibatnya sampah yang tak bisa dibuang menumpuk di sejumlah lokasi seperti di TPS Akprin Kota Yogyakarta, hal ini membuat warga mulai resah dan terganggu akibat tumpukan sampah yang menimbulkan lalat dan ulat serta bau menyengat, selain itu warga juga khawatir dengan bibit penyakit yang muncul dari tumpukan sampah yang tidak bisa dibuang.

wwc kepada Bu Nanik warga sekitar TPS Akprin. Foto: Yudhi R. Pratama
wwc kepada Bu Nanik warga sekitar TPS Akprin. Foto: Yudhi R. Pratama
"Sementara ini kan TPA Piyungan ditutup, karna itu TPS disini sampah nya jadi menggunung, jadi dampak yang ibu rasakan yaitu bau yang sangat menyengat, sampai ulat dan lalat juga banyak, ibu juga ada Rumah Makan disini, jadi membuat penghasilan sedikit menurun dari biasanya karena tumpukan sampah yang sudah melimpah, dan ada pertemuan bapak-bapak disini dari awal pertemuan sampai selesai itu bapak-bapak selalu pakai masker karna bau nya yang menyengat, apalagi kalau musim hujan, ibu jadi khawatir dengan bibit penyakit yang datang dari tumpukan sampah yang berlebihan tersebut. kemarin sore ada informasi dari pak lurah dari kita udah ada lahan pembuangan sampah di Kulon Progo, tapi ya itu memang biayanya sekali angkut 400 ribu." Ucap Bu Nanik sebagai warga sekitar TPS.

Dampak sosial dan ekonomi dari sampah tidak bisa diabaikan. Pemandangan sampah yang kotor di sekitar pemukiman penduduk atau daerah wisata merusak citra suatu tempat dan mengganggu kenyamanan masyarakat.

Selain itu, biaya pengelolaan sampah yang terus meningkat menjadi beban bagi pemerintah dan masyarakat.

Untuk mengatasi dampak negatif dari sampah, langkah-langkah konkret perlu dilakukan.

Diperlukan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik, termasuk praktik daur ulang, pengurangan sampah, dan pemilihan produk ramah lingkungan.

Pemerintah juga harus menerapkan kebijakan yang mendukung pengelolaan sampah yang efektif dan memberikan insentif kepada masyarakat yang aktif dalam pengurangan sampah.

Kesadaran dan aksi bersama akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan yang dihadirkan oleh masalah sampah ini, melalui upaya kolaboratif, kita dapat melindungi lingkungan, menjaga kesehatan masyarakat, dan mewujudkan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun