Mohon tunggu...
Pratama IndraSaputra
Pratama IndraSaputra Mohon Tunggu... Editor - Taruh kopinya, Tiduran baca beritanya. Okeee

Mau diiket, tapi lepas-lepasan. Mau dilepas, tapi perih kena mata. Mau dibiarin panjang, tapi enggak nyaman. Mau dihabisin aja, tapi sayang. Rambut dan hubungan kita sama-sama nanggung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fiersa Besari Di-blacklist di Gunung Rinjani dalam Ekspedisi Atap Negeri dan 1.905 Pendaki Lainnya

10 November 2020   11:23 Diperbarui: 10 November 2020   12:01 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari 1.906 pendaki yang di-blacklist, ada nama penyanyi Fiersa Besari yang ikut masuk dalam daftar. Daftar nama pendaki yang masuk blacklist itu dikeluarkan secara resmi oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR). Daftar blacklist itu diterbitkan karena para pendaki tersebut tidak mentaati peraturan yang telah ditetapkan.

"Sejauh ini, status kami masih blacklist. Tapi komunikasi dengan pihak Taman Nasional Gunung Rinjani terjaga baik. Semoga kelak bisa mendaki ke sana lagi ya. Rinjani keren, Lombok keren, Indonesia keren" kata Fiersa

Sejak dibuka pada September lalu usai pandemi Covid-19, pendaki yang naik ke Gunung Rinjani tercatat hingga 3.794. Namun 1.906 pendaki tidak menaati SOP hingga masuk daftar blacklist. 

Untuk ketentuan mendaki Rinjani selama pandemi ini sendiri hanya diijinkan 2 hari 1 malam saja. Pendaki juga wajib membawa pulang sampah yang mereka bawa. 

Sementara itu, Fiersa Besari pun memberikan klarifikasi terkait namanya yang turut ada dalam daftar blacklist. Klarifikasi disampaikan Fiersa melalui video yang diunggah di akun Instagramnya @fiersabesari, pada Selasa (3/11/2020). Dalam klarifikasinya, Fiersa mengakui bahwa ia dan tim dari Atap Negeri diblacklist oleh BTNGR.

Fiersa juga mengakui bahwa ia telah melanggar SOP pendakian di Gunung Rinjani, yakni melakukan double booking. Fiersa menjelaskan, saat pendakian pada tanggal 11 Oktober, ia dan tim terkena badai yang cukup besar. Fiersa akhirnya memutuskan untuk tinggal di Rinjani sampai badai selesai. Pilihan stay ini membuat waktu pendakian pertama menjadi overtime hingga Fiersa dan tim masuk dalam daftar blacklist.

Tanggapan publik :

@Darius Sinathrya : "Semangat bung!! Kita semua pernah melakukan kesalahan dan hal pertama yang bisa membuat kita belajar dari kesalahan adalah menyadari dan mengakui kesalahan lalu diikuti dengan niat untuk tidak mengulang lagi. Salut!!"

@fajarwaah : "Salah satu tujuan dari berkelana adalah pulang untuk selamat. Mungkin blacklist adalah bagian dari resiko yang dipilih, untuk menyelamatkan beberapa nyawa. Tetap semangat🙏🏻❤️ "

@ferrymfirdaus : "Nah ini yg saya juga khawatirkan, dengan estimasi 2D1N. Apalagi kondisi cuaca di gunung itu bisa tdk pasti kaya si Dia,.... sangat beresiko sekali, walaupun pihak taman nasional punya perhitungan mungkin dia sudah mendaki bisa 2D1N (walau dlm pikiran saya agak imposible🙏). Apalagi gunung rinjani yg perjalanannya panjang sangat beresiko untuk delay ketika kena badai parah atau kejadian lainnya.. mungkin lbh baik pilihannya ke gunung dg perjalanannya yg tdk panjang misal papandayan, gunung Prau, dll.. hanya opini saya.. "

Tujuan utama pendakian adalah pulang. Dalam pendakian juga harus patuh terhadap peraturan pendakian. Semoga tidak teruang lagi dengan pendaki lainnya. Salam Lestari, Salam Literasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun