Sambutan yg ramah dan hangat, kami juga mendapatkan pencerahaan mengenai baju APD  (Alat Pelindung Diri)  yg rekomendasikan sesuai standar untuk Dokter dan Perawat dalam menangani Pasien  covid 19 di rumah sakit.
Selain itu, kami di berikan kesempatan utk melihat fasilitas ruang isolasi yg di pantau melalui CCTV. Berdasarkan penjelasan dri dokter Dirman dan dari layar CCTV terpantau, pasien dalam ruangan yg lengkap dengan fasilitas-fasilitas yg sesuai standar. Saat melihat hal tersebut, rasa aman langsung muncul dalam pikiran saya.Â
Selain itu, pasien yang terpantau melalui CCTV menunjukkan aktivitas yang wajar, dalam artian kondisi secara fisik terlihat sehat dan berprilaku normal seperti kita yang sehat.Â
Ini menandakan bahwa penderita Covid 19 bukan lah sebuah aib, melainkan memerlukan isolasi mandiri baik di Rumah Sakit ataupun di rumah yang memenuhi standar - standar yang di tentukan untuk dalam sembuh dengan imunitas sendiri (self limiting disease)
Setelah cukup mendapatkan penjelasan dari tim dokter M. Askar, kami berpamitan dan langsung menuju ke titik kumpul ke dua untuk menyalurkan bantuan ke salah satu rekan dokter dari tanjung UbanÂ
Hand Sanitizer Buatan HCI Chapter Batam
Nah, kebetulan salah satu Dewan Pembina HCI Chapter Batam mempunyai kemampuan untuk meracik komposisi kimia dari hand sanitizer sesuai standar WHO, jadi beliau yang meracik sekitar 80 botol hand sanitizer untuk di donasikan.Â
Tim yang mendonasikan dari HCI Chapter Batam bertemu dengan nte Putri (salah satu anggota HCI Chapter Batam) yang juga berprofesi sebagai dokter di Tanjung Uban.
Ini pertama kali, saya juga berjumpa "kopi darat" dengan nte Putri, setelah lebih dari satu tahun menjadi anggota HCI. HCI chapter Batam memang lebih unik, di karenakan ada beberapa anggota yang tidak berada di pulau Batam yaitu nte Putri  dan om BudiÂ