Si Nyonya Tua yang Ikonik (2nd Day Tour De Bintan)

Hampir lebih dari sebulan dari acara touring, di karena kan kesibukan awal tahun saya belum sempat membuat lanjutan dari tulisan pertama mengenai touring de bintan (baca touring-de-bintan-and-legend-ship) .  Nah, bertepatan dengan imlek Tahun Baru Cina 2571 dan kantor tempat saya bekerja libur 6 hari, maka saya ada waktu luang untuk menulis.

Mudah-mudahan tiap hari akan ada tulisan dari saya yang akan saya upload di kompasiana.

Kembali ke acara touring de bintan. Di hari kedua, tanggal 22 desember 2019, HRV Club Indonesia Chapter Batam, meluncur ke salah satu hotel ikonik di bintan yaitu Doulos phos hotel.

Hotel yang berkonsep kapal kolonial dan penuh dengan sejarah yang panjang dimulai dari tahun pembuatan 1914, 3 tahun setelah kapal Titanic  (baca Doulos phos) 

Si nyonya tua dan Mobil HRV | dokpri

Pada saat kontruksi, saya pernah upload di kompasiana tulisan mengenai Doulos phos hotel yaitu :

1. mengubah-sebuah-kenangan-menjadi-masterpiece 
2. rapat-pra-imb-the-ship-hotel

Sebelum ke hotel kapal ini, kami singgah di Lagoi Bay Resort dengan background pemandangan pantai putih, tempat tersebut mempunyai spot-spot photo yang instagramble .

Lagoi Bay| dokpri

Setelah puas berphoto ria, tak terasa waktu telah menunjukkan jam 12 siang, langsung kami tancap gas ke hotel kapal doulos phos.

Satu persatu, mobil hrv memasuki kawasan hotel, terlihat lambung kapal yang gagah menyambut kedatangan kami. Di karenakan tempat berlabuh nya kapal tersebut adalah daerah reklamasi, maka daerah parkir mobil tidak begitu luas.

Di hotel kami di sambut oleh Mei, selaku sekretaris GM hotel doulos phos. Pengenalan hotel di mulai dari sejarah hotel doulos phos. 

Setelah penerangan singkat mengenai sejarah hotel yang ikonik tersebut, kami diajak untuk melakukan mini tour di museum kapal. Museum kapal adalah sebuah mesin kapal lengkap. Di dalam musem tersebut, terdapat beberapa barang-barang yang berasal dari tahun pembuatan kapal tersebut. Keaslian dari struktur mesin tersebut masih terjaga.

Aura klasik dan sedikit angker juga terasa saat masuk semakin ke dalam di ruang mesin.

Ruang Museum | dokpri

Selain ruang mesin, kami juga di ajak berkeliling di swimming pool dan bar club yang ada di ujung dari pulau reklamasi.  Sebuah spot photo yang sangat bagus terlihat di sini.

Terasa perut semakin lapar. Tiba lah saat nya kami menyantap masakan yang telah di siapkan oleh chief klas hotel bintang 5. Dengan olehan nasi goring yang mengguggah selera serta ruang makan VVIP yang nyaman, anggota hrv melahap  hindangan yang disiapkan .

Ruang makan VVIP | dokpri

Tibalah saat nya kami harus kembali ke pelabuhan Tj. Uban. Hari telah menjelang sore, tanpa menunda waktu rombongan hrv bergegas pamitan dnegan si nyonya tua, sebutan doulos phos, kapal 1914. 

Di pimpin kembali oleh om sigit, jalan balik kami sama seperti jalan di hari pertama. Namun kali ini saya berada tepat di belakang om sigit. Gas.. gass tancap terus, medan jalan berliku seolah tidak menjadi halangan mobil hrv untuk bermanuber.

Tepat jam 3 sore, sampai di pelabuhan roro. Saat nya harus berpisah dengan segalah kenangan selama dua hari ini.  Memory akan selalu berbekas di 2 hari, 21 -22 desember 2019. Semoga saat anniversary pertama 21-12-2020 akan ada kejutan dari perayaan tersebut

Terima kasih om2 hrv club. Dan terima kasih untuk hotel doulos phos dan tempat2 yg memorial. Serta special thanks untuk Ketua Umum HRV Club Indonesia om Kat dan Perwakilan HCI Jatsel om Dedy

Be HCI, be family and be innovative

3 D illustration Doulos Phos

Parkiran Doulos Phos | dokpri

Recepsionis Doulos Phos