2 Huruf ajaib belakangan ini sering kali di dengung kan yaitu 4 (empat) dan 0 (nol). Sambungan 2 huruf tersebut menjadi 4.0 (empat titik nol) dan di tambah kan industry 4.0, sebuah era di mana autonomus IOT akan menjadi Raja.
Di lapak saya kompasiana, setidak ny ada 3 bahasan yg saya upload mengenai industry 4.0, seperti yang tertera di bawah ini
Di mulai dari pendidikan yg berbasis industry 4.0, judul nya :  transformation-of-engineering-education, konferensi keteknikan yg aplikatif berbasis industry 4.0 judul nya  konferensi-internasional-bercitra-rasa-4-0, dan be-hybrid-engineer
Kali ini saya akan membahas mengenai tenaga kerja di era industry 4.0. Sebenarnya ini adalah rangkuman dari webinar yg saya ikut dari 4 nara sumber yg mewakili stakeholder pendidikan, industry, ekonom dan pemerintah.Â
Begini rangkuman nya :
1. Stake holder pendidikan
Pembicara : Prof. Suhono Harso Supangkat (Dari Institut Teknologi Bandung)
Beliau membawa isu akan adanya era disrupsi tenaga kerja di mana 23 juta jenis pekerjaan akan hilang di karenakan terjadi perubahan mendasar bagaimana diskripsi dari pekerjaan dan tenaga kerja. Pekerjaan dapat di lakukan secara autonomous oleh tenaga kerja yang bukan "human", sehingga manusia akan tergantikan secara fungsional.Â
Selain itu pada tahun 2045 (100 tahun kemerdekaan RI), jumlah penduduk Indonesia mencapai 318,9 juta jiwa dimana Jumlah lansia (60 tahun ke atas) meningkat 100% sebagai akibat dari bonus demografi yang telah lewat.Â
Hal ini harus di antisipasi secara serius oleh para stakeholder, ada beberapa rekomendasi langkah-langkah yang dapat di lakukan yaitu sebagai berikut :
- Mempersiapkan "bukan angkatan kerja" menjadi angkatan kerja yang terampil dengan teknologi
- Meningkatkan tenaga kerja terdidik dan tenaga kerja terlatih melalui berbagai program dan pelatihanÂ
- Mengembangkan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan perkembangan teknologi
- Memberikan program pelatihan dan pendidikan di daerah rural terutama yang tinggi sektor pertanian, perdagangan dan pariwisata.