Mohon tunggu...
Prastiwo Anggoro
Prastiwo Anggoro Mohon Tunggu... Insinyur - ingenieur

Seorang pemerhati lingkungan, budaya dan sumber daya manusia. Aktif di perkumpulan kepemudaan, Keinsinyuran, Lingkungan dan Pendidikan. Memberikan kontribusi melalui infiltrasi ke generasi muda dan berusaha menulis satu topik setiap minggu sekali.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sebuah Langkah Menuju Kota Batam Green City

22 Juli 2019   15:27 Diperbarui: 22 Juli 2019   16:04 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunda Umama saat memberikan penjelasan mengenai BBPB Batam

Ibu Rida dari Bank Sampah K0ta Batam
Ibu Rida dari Bank Sampah K0ta Batam
Setiap tahun jumlah sampah yang di hasilkan masyarakat kota Batam selalu meningkat mencapai 1.184,28 ton sampah per harinya (sumber Sekda Batam-2017), sedangkan kapasitas dari Tempat Pembuangan Akhir di Telaga Punggur tidak bertambah, sehingga tumpukan sampah semakin menggunung setiap hari nya. Apalagi kalo berbicara mengenai sampah plastik yg penanganannya harus secara khusus dikarenakan plastik memerlukan waktu 100 tahun untuk dapat di urai secara sempurna oleh Alam. 

Selama ini penanganan sampah di TPA Telaga Punggur masih memakai metode konvensional yaitu sistem Controlled landfill. Controlled landfill adalah tempat pembuangan sampah yang dalam pemilihanlokasi maupun pengoperasiannya sudah mulai memperhatikan syarat teknis (SNI) mengenai tempat pembuangan akhir sampah.

Sistem Controlled Landfill merupakan tahap peningkatan dari metode Open Dumping, akan tetapi permasalah tetap timbul di karenakan sistem ini memerlukan lahan penampungan yang sangat luas dan berakibat kepada keindahan, kesehatan, serta keamanan wilayah TPA itu sendiri.

Maka dari itu, solusi yang tepat adalah menggunakan sampah tersebut dengan proses daur ulang yang menghasilkan produk atau sumber daya energi. 3R yang menjadi semboyan Bank Sampah telah memberikan dampak kepada kesadaran masyarakat kota Batam akan memilah sampah berdasarkan kategori tertentu dan menjual nya untuk di konversi dengan nilai uang. 

Adapun inisiasi untuk mengkonversi sampah ke sumber daya energi atau yang di kenal WTE (waste to energy) belum memberikan gambaran yang positif di karenakan perlu kesepakatan antara eksekutif dan legislatif mengenai tipping fee. 

Presiden Jokowi pernah menyinggung masalah ini dalam ratas yang berlangsung baru-baru ini, dan memberikan kesan bahwa ada unsur kelambanan dari para stakeholder untuk mengeksekusi hal tersebut (baca di Jokowi Marah di Depan Menteri & Gubernur, Jengkel Soal Sampah)

sampah yang di kumpulkan untuk di timbang
sampah yang di kumpulkan untuk di timbang
proses penimbangan sampah
proses penimbangan sampah
3. World Clean Day 2019 (WCD 2019)

Panitia WCD 2019, di wakili oleh Lorenzo M. Purba yang memberikan informasi bahwa hari gotong royong sedunia akan berlangsung pada 21 September 2019 dan di targetkan jumlah peserta mencapai 13 juta dari seluruh dunia. 

Di Pulau Batam ada beberapa titik yang menjadi fokus dari WCD 2019, pendaftaran di buka melalui online registration. 

4. Plastic Bank Application

Menarik di sesi terakhir, pengenalan aplikasi Plastik Bank yang bisa di download via handphone, sehingga para pengumpul sampah dapat secara online mendaftarkan sampah yang telah di kumpulkan untuk ditukar poin atau nominal uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun