Judul diatas sesuai lagu yang di populerkan oleh Endang Soekamti.Â
Dengan musik yang berhentak-hentak, lirik lagu menggambarkan suasana di dalam sebuah pesta ..Â
Saya sangat jarang ke pesta, bahkan dalam perjalanan hidup hampir kepala 4 terhitung di bawah angka 5. Namun untuk pesta demokrasi saya selalu mengikuti nya (PILPRES).Â
Pesta demokrasi sejati nya adalah pesta rakyat, di mana rakyat mempunyai hak untuk memilih sesuai dengan hati nurani nya. dengan sistem one man one vote, suara satu orang apapun kondisi dan golongan sosial nya akan di hitung sama.
 Satu suara rakyat kaya sama berharganya dengan satu suara rakyat jelata, satu suara rakyat di kota sama berharganya dengan satu rakyat di desa, Setiap rakyat sesuai undang -undang, berhak dan suara nya wajib di jaga oleh penyelenggara pemilu
 17 april 2019 yang  hari bersejarah bangsa Indonesia.
Sebagaimana amant UU, pemilu serentak kali ini, rakyat harus memilih 4 wakil ny dan 1 presiden. 4 wakil rakyat yaitu di DPRD Tingkat 1, DPRD Tingkat 2, DPR RI, dan DPD. Yang menjadi Idola tentu saja pemilihan presiden periode 2019 - 2024.
Setelah 7 bulan bergelut dgn kampanye serta hiruk pikuk di dunia maya dan dunia nyata.
Pagi hari saya telah siap berangkat, bersama keluarga saya berjalan menuju TPS .tepat jam 7 pagi saya telah mendaftar di TPS 30. Berjarak kurang dari 500 meter dari rumah sya.
Riang gembira, saya dan keluarga memasuki TPS. Wajah2 para tetangga yg selama ini hanya bisa ketmu saat hari raya saja telihat memenuhi ruang TPS.
Semua ny bercengkrama, saling menyapa kabar satu sama lain. Tidak ada ketegangan di antara warga. Refleksi dunia maya yang heboh tidak terjadi di di dunia nyata. paling tidak di TPS tempat saya menggunakan hak pilih.
Setelah pembukaan semua kotak suara dan di saksikan oleh saksi serta KPPS, acara di mulai.
Satu persatu warga yang telah mendaftar dan mempunyai formulir C6 di panggil. Â keriuhan dan ucapan selamat di berikan bagi warga yang mendapat urutan pertama.Â
Setelah menunggu 30 menit, giliran nama saya di panggil. Setelah mendapat 5 lembar suara yang berbeda warna dan di tanda tangani, saya memerika satu persatu kertas suara di depan saksi.Â
sebelum memasuk kotak pencoblosan, terdapat keranjang untuk menyimpan telepon genggam. Patut di ancungi jempol, ketegasan dari penyelenggara pemilu untuk mencegah kecurangan dan politik uang yang terjadi.Â
Setelah memberikan pilihan sesuai dengan keinginan, masing-masing surat suara di masukkan kedalam kotak sesuai warna. Petugas KPPS dengan sigap membantu mengarahkan agar kertas suara tidak tertukar.Â
oh iya, ada kejadian kertas suara salah masuk kotak, maka petugas KPPS di temani oleh saksi yang hadir membuka kotak suara dan mengambil kertas yang salah tersebut. semua di lakukan dengan asas keterbukaan. tanpa ada yang di tutup tutupi.
Berburu Diskonan dan Menjalin SilaturahmiÂ
Setelah ber pesta di TPS, pesta rakyat masih berlanjut lagi. Di banyak merchant-merchant menawarkan diskon bagi rakyat yang telah menggunakan hak pilih nya.Â
Di banyak Mal-mal dan pusat pembelanjaan ramai di kunjungi, dan seharian penuh dengan para pemburu diskonan. Efek ekonomi dari Pemilu / pesta demokrasi langsung terasa di level mikro.Â
Belum lagi para penjual-penjual di sekiling TPS, yang meraup untung di hari tersebut. Terhitung paling tidak ada lebih dari 5 pedagang kaki lima di TPS tempat saya memberikan hak pilih.Â
Selain Diskonan, yang menjadi penting adalah menyikapi hasil dari pemilu itu sendiri. Patut di sadari bahwa tensi "panas" selama masa kampanye 7 bulanan  terutama di PILPRES di karenakan 2 konstestan menyebabkan polarisasi dari masing-masing kubu semakin membesar.Â
Hal tersebut berdampak kepada pendukung nya, disinilah penting utk menjadikan tanggal 17 april 2019 sebagai milestone titik Nol. saling memaafkan apabila ada ketengangan yang telah terjadi, berbaik sangka kepada semua pihak dan menghormati keputusan akhir dari pesta demokrasi.
saya pribadi pendukung paslon o1, namun dalam masa kampanye saya sempat berkunjung ke rekan-rekan saya pendukung 02, berikut photo-photo yang saya himpun.Â
Â
Berikut tulisan - tulisan saya berkaitan dengan Pemilu di 2019Â
1. 08 Agustus 2018, tulisan yang berjudul =Rematch P vs J (klik di sini)Â
2. 03 Oktober 2018, tulisan yang berjudul = Stop Hoax! Sekarang! (klik di sini)
3. 05 Januari 2019, tulisan yang berjudul = Hati-hati Menikmati "Gorengan" ala Pilpres 2019 (klik di sini)
4. 20 Maret 2019, tulisan yang berjudul = Drama OTT, Tanda Hukum Adalah Panglima (klik di sini)
5. 31 Maret 2019, Â tulisan yang berjudul = Pemikiran Antara Industri 1.0 dan Industri 4.0 (klik di sini)
6. 08 April 2019, tulisan yang berjudul = From Batam With Love (klik di sini)Â
7. 17 April 2019, tulisan yang berjudul = Last Minute Hattrick ala Jokowi (klik di sini)Â
8. 19 April 2019, tulisan yang berjudul = Dejavu! Pola Firehose of Falsehood Hasil Pilpres 2014 (klik di sini)
9. 24 April 2019, artikel yang sekarang
Turut Berduka Cita untuk Pahlawan Demokrasi yang gugur dalam menjalankan tugas di 17 april 2019 demi sukses nya PEMILU 2019.Â
Untuk Indonesia yang lebih baik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H