Sekitar semenit kemudian, rasa kagum menjadi down. Di karenakan infrastruktur dan suasana kebun raya yang tidak sesuai ekpektasi.
Tepat pukul 9.30 pagi, matahari yang  bersinar dengan ceria nya menambah suhu panas di lokasi. Selayaknya kebun raya, seharusnya tumbuhan-tumbuhan yang bisa melindungi para pengunjung untuk berteduh. Akan tetapi di karenakan tumbuhan-tumbuhan yang di tanam masih berupa bibit, apa daya pengunjung yang harus berpanas-panas ria di kebun raya (something wrong??)
Tepat jam 10.00 pagi, kami sudah meninggalkan lokasi dan hanya membeli eskrim untuk si-kecil, tanpa berlama-lama di lokasi (dikarenakan panas yang menyengat).
Dikutip dari batampos.co.id tanggal 8 mei 2017, Asisten Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Pemko Batam, Gintoyono Batong mengatakan pembangunan anggaran fisik kebun raya batam mencapai 800 milliar dan itu belum termasuk dana untuk tanaman koleksi kebun.
Dimulai pembangunan di tahun 2014, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (KemenPUPR) sudah menggelontorkan dana awal Rp 21,8 miliar. Namun Rp 11 M. dikorupsi. Sisanya telah digunakan untuk membangunn sejumlah fasilitas, termasuk kantor pengelola, namun kondisinya kini banyak yang rusak. Telah ada 3 tersangka dari kontraktor dan PPK (pejabat pembuat komitmen) yang di proses oleh kejaksaan tinggi provinsi kepri.
Pada Juli 2017, KemenPUPR akan menggelontorkan kembali dana Rp 5 miliar untuk perbaikan fasilitas yang rusak. Hingga akhir nya di penghujung tahun 2018 ini dengan fasilitas "seadanya" KBR di resmikan.
Harapan serta doa