PII sebagai singkatan Persatuan Insinyur Indonesia, di dirikan pada tanggal 23 mei 1952 oleh Ir. Juanda Kartawidjaja (Ketua Umum PII 1952 - 1954) dan Ir. Rooseno di Fak. Teknik Universitas Indonesia Bandung (kini ITB Bandung).
Beberapa tokoh-tokoh penting di negara ini pernah menjadi ketua umum PII, yaitu: Ir. Aburizal Bakrie (1989-1994), Ir. Arifin Panigoro (1994-1999), Ir Airlangga Hartarto (2006-2009), Dr. Ir Muh Said Sidu (2009-2012) dan Ir Bobby Gofur Umar MBA (2012-2015), serta tokoh-tokoh lainya yang masing-masing di-periode nya memberikan sumbangsih yang besar dalam kemajuan organisasi PII.
Dalam perkembangannya, Sertifikat IP (Insinyur Profesional) yang di terbitkan PII telah di akui oleh negara-negara ASEAN dan APEC, sedangkan di dalam negeri dengan akan di terbitkannya PP yang merupakan turunan dari UU no 11 tahun 2014, akan memberikan standarisasi bagi para insinyur indonesia agar profesi insinyur di lindungi dan di akui.
Memproyeksikan kebutuhan akan tenaga ahli di indonesia, dari data ILO pada tahun 2020-2030 Indonesia akan menikmati bonus demografi, akan tetapi jumlah persentase tenaga ahli "hanya" 10.7% dari total tenaga kerja. Persentase ter kecil kedua dari negara-negara di ASEAN setelah myanmar.
Hal ini berbanding terbalik dengan data bahwa Indonesia sebagai penyedia tenaga kerja terbanyak di Asean yaitu sekitar 38.4% pekerja ASEAN adalah warga indonesia.
Di sinilah peran PII untuk mempersiapkan tenaga-tenaga ahli di indonesia melalui kegiatan2 yang bersifat keinsinyuran sesuai dengan pasal 1 ayat 13 UU no 11 tahun 2014, yang berbunyi "Persatuan Insinyur Indonesia, yang selanjutnya disingkat PII, adalah organisasi wadah berhimpun Insinyur yang melaksanakan penyelenggaraan Keinsinyuran di Indonesia".
Kantor lama PP PII
Selain melaksanakan Lokakarya Sertifikasi Insinyur Professional, Pengujian Para Profesional untuk mendapatkan sertifikasi IP, PII juga aktif mengadakan seminar-seminar ke-insinyuran yang di tujuan kepada anggota dan para profesional lainya sebagai nilai bagi CFD (continuing profesional development - PKB).
Menjadi keharusan bagi PII untuk membangun sebuah gedung baru yang mempresentasikan jati diri kemandirian PII serta menunjang kegiatan-kegiatan PII baik dalan skala nasional dan international.
Peletakan Batu Pertama Gedung Baru PII
Menteri Basuki dalam sambutannya berpesan, diharapkan partisipasi kawan-kawan Insinyur berupa saweran untuk bisa membantu menyelesaikan pembangunan gedung baru ini
Sambil bercanda Beliau menyampaikan setelah pensiun dari kementerian Beliau aktif di PII dan ketika memasuki gedung baru PII yang berlokasi di Jl. Halimun 39 Jakarta apabila kena tegur sama Satpam bisa menjawab “saya juga ada saweran lho di gedung PII ini” canda Beliau. “Sawerannya PNS kan tidak banyak yang pastinya ada” lanjut Beliau. Rencananya Gedung Baru PII Pusat ini didesain dengan 6 lantai dan dibangun oleh PT Jaya Konstruksi. “Awal tahun depan 3 lantai akan diselesaikan dan staff beserta pengurus PII Pusat sudah bisa berkantor di gedung baru ini” ucap Ir. Hermanto dalam sambutannya.
Gedung baru ini terdiri dari ruangan perkantoran untuk staff dan pengurus PII Pusat termasuk Badan Kejuruan PII sekaligus juga mengakomodir beberapa ruangan besar untuk pelatihan, lokakarya dan aktifitas keinsinyuran lainnya sehingga nantinya setiap ada kegiatan serupa semuanya bisa dilakukan di gedung baru ini tidak perlu untuk sewa lagi di hotel atau pun tempat lainnya.
Manifestasi Ke PII Wilayah dan Cabang
Banyak harapan yang muncul dengan pembangunan gedung Pusat PII dari para pengurus PII di wilayah dan cabang, salah satu nya menambah rasa optimisme akan keberadaan satu-satu nya organisasi ke insinyuran yang di akui secara sah oleh Undang-undang. Seperti yang di ketahui bersama, di banyak wilayah dan cabang, kantor perwakilan PII belum banyak yang terbentuk secara fisik.
Walaupun demikian para pengurus tetap menjalankan roda organisasi secara mandiri dan dinamis sebagai contoh yaitu penyelenggarakan kegiatan-kegiatan keinsinyuran bagi para insinyur profesional (IP) di daerah agar informasi yang di dapat dari pusat terdistribusi secara merata kepada para IP (salah satu kegiatan di daerah - sosialisasi SK PP) dan penyelenggarakan Lokakarya sertifikasi Insinyur Profesional bagi para sarjana teknik sipil yang ingin bergabung ke dalam organisasi PII, serta kegiatan lainnya.
Semoga momentum dari pembangunan gedung Pusat PII dapat tetap terjaga dan di harapkan memberikan kontribusi kepada peningkatan tenaga ahli yang ada di Indonesia melalui penyelenggaran kegiatan ke-insinyuran sesuai amanat dari Undang-undang no 11 Tahun 2014 tentang keinsinyuran.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI