Cairan ini bernama Mikro Organisme Lokal (MOL) yang terbuat dari bahan yang mudah didapat harganya terjangkau dan cara pembuatannya sederhana. MOL ini juga bisa sebagai pengganti EM4 (Effective Mikroorganisme 4).
Selain itu MOL nasi ini bisa digunakan sebagai pupuk organik cair, pestisida nabati ataupun bioaktivator kompos yang penggunaannya disesuaikan dengan aturan pemakaiannya.
Disisi lain MOL ini memiliki kelebihan yaitu dapat memperbaiki kualitas tanah dan tanaman, mendukung budidaya merawat tanaman organik yang ramah lingkungan, memperkaya keberagaman biota tanah serta sebagai bentuk salah satu mengatasi permasalahan pencemaran limbah rumah tangga.
Dalam pelaksanaannya sosialisasi whatsapps group PKK RT 02 dihadiri kurang lebih 16 ibu PKK RT sedangkan pada group Whatsapp PKK RT 06 dihadiri kurang lebih 20 ibu PKK RT, warga cukup antusias dan mampu memahaminya.
Dalam akhir sesi untuk 2 warga yang aktif dan ketua PKK RT 02 dan RT 06 mendapatkan sampel produk dari program kerja yang telah dilaksanakan yang kebetulan beliau-beliau ini adalah warga yang mempunyai banyak tanaman hias ataupun tanaman obat diperkarangan rumahnya. Sehingga sangat tertarik dengan adanya edukasi ini dan senang untuk mengaplikasikan sampel produk pupuk organik cair ini ke tanamannya.
Harapan dilakukan sosialiasi pemanfaatan limbah nasi basi menjadi pupuk organik cair yaitu agar ditengah pandemik covid-19 warga yang merawat tanaman hias ataupun tanaman obat-obatan tidak harus mengeluarkan biaya untuk membeli pupuk di pasaran karena bisa membuatnya sendiri dengan bahan yang mudah didapat harganya terjangkau dan cara pembuatannya sederhana serta memiliki banyak manfaat.
Sehingga tanaman yang tumbuh diperkarangan rumahnya lebat dan tidak terserang hama. Selain itu menjadi salah satu alternatif solusi dari permasalahan limbah rumah tangga.
Penulis : Dwi Prastiwi Inawati (Fisika, Fakultas Sains dan Matematika)
Dosen Pembimbing : Oktavianto Eko Jati, S.Pi., M.Si.
#undip #lppmundip #p2kknundip #kkntimiiperiode2021