Mohon tunggu...
AA PRASOJO
AA PRASOJO Mohon Tunggu... Guru - Guru di PKBM Alam Purwokerto || Purwokerto Life School || Fasilitator Pendidikan

Menikmati setiap hal, dan mensyukuri setiap perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Serunya Liburan Anak Alam bersama Sekolah Alam Baturraden

1 Mei 2021   09:23 Diperbarui: 1 Mei 2021   10:50 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fasilitator sedang mencek data peserta (Dokpri)

Sepulang dari kegiatan live in bersama Sobat SM Sekolah Alam Purwokerto, seorang sobat fasilitator berkata: "Unc, Rewangi". Dengan mantap saya menjawab: "Shaaap siap!!!". Sebagai sobat fasilitator hal yang menyenangkan adalah ketika kita dapat membantu mempersiapkan kegiatan yang membahagiakan, baik di unit sendiri maupun di unit lain. Kenapa bahagia? Karena itu alasan saya bekerja. Saya percaya ketika diri bahagia, maka hal-hal lain akan mengikuti. Selama itu adalah hal baik, maka saya akan dengan senang hati, belajar dan menurunkan ego untuk menjernihkan fikir dan jiwa.

Terik siang hari, tertutup awan mendung. Baju batik untuk kegiatan pembagian raport telah saya tanggalkan, celana panjang saya lipat keatas agar memudahkan pergerakan. Pendopo Tani Karangsalam yang biasanya sepi telah ramai dan kami bersama membersihkan pendopo dengan oprasi semut. Papan pos telah disiapkan, alat karapan sedang disimpul, alat flaying fox telah terpasang. Beberapa fasilitator sudah tik-tok tanpa komando, langsung memposisikan diri, kalo kata orang-orang ini disebut chemistry (kemampuan saling memahami satu sama lain). Hal inilah yang membuat saya kagum, pergerakan kompak dari para fasilitator.

Fasilitator sedang mencek data peserta (Dokpri)
Fasilitator sedang mencek data peserta (Dokpri)

Seratus enampuluh peserta telah hadir pada bach 1 dibagi menjadi 12 kelompok dengan 12 Fasilitator pendamping, menyusul empat puluh peserta pada bach ke 2 dibagi menjadi 2 kelompok dengan 2 fasilitator. Hal yang menyenangkan sekaligus mendebarkan. Persiapan ekstra dalam perlengkapan maupun SDM. Liburan Anak Alam (LAA) ke 10 meneruskan busur yang telah ditarik sejak LAA pertama. Hal konsisten yang dilakukan Sekolah Alam Baturraden untuk memberi ruang belajar yang merdeka kepada fasilitator maupun peserta.

Transportasi LAA (Dokpri)
Transportasi LAA (Dokpri)

Peserta Bersiap LAA (Dokpri)
Peserta Bersiap LAA (Dokpri)

Para peserta berkelompok di pos masing-masing (Dokpri)
Para peserta berkelompok di pos masing-masing (Dokpri)

"Unc kita mau kemana?" tanya salah satu peserta didalam angkot yang digunakan untuk transportasi peserta, seusai perkenalan didalam angkot tersebut.

"Kita akan dibawa ke sebuah tempat rahasia, Tempat yang memberikan kebahagian dan tawa didekat kerajaan Lumpur" jawabku sembari memberi wajah dengan ekspresi meyakinkan.

"Apakah itu dilimpakuwus?" tebak salah satu peserta.

"pastinya dihutan kan?" tebak peserta lain.

"bukan ya, yang pasti di Baturraden lah" sambar peserta lain menjawab.

Saya tersenyum. Sembari menunjuk pemandangan luar jendela mobil memberi kode pemandangan di luar bagus.

"Oke kita sampai, silahkan semuanya langsung menuju kerajaan lumpur, eh pendopo." ucapku sembari tersenyum dan menjulurkan tangan pada peserta yang perlu bantuan turun dari mobil. Setelah usai 4 kali bolak balik menemani peserta dimobil, langsung bergabung dengan peserta kelompok 12. Kami cek perlengkapan, tumbler minum kami bawa untuk menghalau rasa haus dalam perjalanan. Mantol hujan juga kami bawa agar kami tetap nyaman dalam aktifitas ketika rintik hujan datang.

Liburan Anak Alam team 12 (Dokpri)
Liburan Anak Alam team 12 (Dokpri)

Team 11 dan 12 beraktifitas bersama, kami mulai dengan saling berkenalan, berdoa lalu bergerak melihat peta kegiatan. Jadwal team 11 dan 12 melakukan kegiatan/games kering yaitu: tarik tambang, lompat katak, papan titian, flaying fox dan crafting. Hal mandiri yang diperoleh peserta adalah ketika mereka harus memutuskan, bekerjasama dan saling tolong menolong, dari peserta terkecil sampai yang terbesar saling menjaga. Fasilitator hanya memandu dan memantik hal-hal positif dari peserta agar muncul, berkembang dan berproses dalam setiap kegiatan/games. Bahkan ketika seorang peserta hendak menolong, namun tenaganya belum begitu kuat, sampai akhirnya dia terperosok masuk lumpur, hal pertama yang dia ekspresikan adalah tertawa. Sebuah usaha baik dari sifat baik anak, mulai berproses menjadi sifat kuat anak yang telah mencoba.

Bola Sepak (Dokpri)
Bola Sepak (Dokpri)

Persiapan Karapan (Dokpri)
Persiapan Karapan (Dokpri)

Merdeka belajar telah anak dapatkan saat mereka berpartisipasi dalam kegiatan, anak-anak mencoba banyak hal dan mereka memilih peran-peran yang di inginkannya saat berkegiatan. Seperti saat fasilitator memantik anak-anak (peserta) siapa yang ingin menjadi pemimpin team, siapa yang ingin memimpin doa, siapa yang ingin menjadi penanggung jawab kresek untuk sampah plastik, siapa yang ingin membantu adik dalam team, atau ada yang ingin membantu memasang harness untuk flaying fox. Anak-anak mengambil peran sesuai keinginannya.

Persiapan sebelum flying fox (Dokpri)
Persiapan sebelum flying fox (Dokpri)

Peserta LAA (Dokpri)
Peserta LAA (Dokpri)

Flying fox time (Dokpri)
Flying fox time (Dokpri)

Peserta LAA (Dokpri)
Peserta LAA (Dokpri)

Peserta juga diminta untuk memberi penilaian mandiri terhadap kegiatan yang telah dilakukan seperti saat kegiatan games basah: karapan manusia, bola lumpur dan menangkap belut. Fasilitator akan memantik disetiap selesai games per pos, hal apa yang dapat diambil pelajaran dari kegiatan yang telah dilakukan. Peserta akan  menjawab "kekokampakakan, kekuatan, tolong menolong, jangan menyerah, berani mencoba, kerjasama, rasa syukur, kesabaran, tidak boleh takut, petualangan, kebahagian dan lain sebagainya". Maka fasilitator melanjutkan dengan mengikat apa yang diungkapkan atau dapatkan peserta sebagai refleksi.

Bambu Titian LAA (Dokpri)
Bambu Titian LAA (Dokpri)

Peserta Mencari Belut (Dokpri)
Peserta Mencari Belut (Dokpri)

Peserta Mencari Belut (Dokpri)
Peserta Mencari Belut (Dokpri)

Menjadi fasilitator selalu menyenangkan, keseruan bersama perserta, keusilan, kekompakan, keaktifan, dan kebersamaan, menjadi hal menyenangkan dan membahagiakan untuk terus disalurkan. Keajaiban-keajaiban tingkah laku, perkataan dan ketulusan peserta akan terlihat dengan jelas, walau hanya melintas sekilas, namun itulah pembelajaran.

"Kalo tidak ada air, kita dapat bersuci dengan debu, daun ataupun 3 batu" ucap salah seorang anak teman teamnya izin untuk membuang air kencing.

"Jagung ini sudah ditanam petani sejak lama, kasihan petani bila tidak dihabiskan, jangan mubadzir" celetuk anak saat melihat peserta lain ingin membuang sisa jagung snack pagi.

"Jangan menyerah, Allah Maha Kuat" Ucap peserta ketika melihat temannya hendak menyerah menarik karapan.

Sampai bertemu di kegiatan Liburan Anak Alam ke 11 (LAA 11).

AA Prasojo || PKBM Alam Purwokero

Adik sedang membersihkan lumpur (Dokpri)
Adik sedang membersihkan lumpur (Dokpri)

Kakak dan Adik saling menjaga (Dokpri)
Kakak dan Adik saling menjaga (Dokpri)

Peserta sedang menolong teamnya (Dokpri)
Peserta sedang menolong teamnya (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun