“Lantai 4”[1]
Engkau mengatakan Itu atap, aku mengatakan itu gunung
Engkau mengatakan itu jembatan, aku mengatakan itu masa depan
Engkau mengatakan itu masjid, aku mengatakan itu hati
Rasa dan fikir
Laku cermin
Buratan senja, nampak elok
Seelok engkau bidadari, berjilbab hati
Bibir yang terus berucap
Aku tebak, engkau sedang menghafal
Disudut renungku
Maaf, aku memperhatikanmu.
Yogyakarta 19 Oktober 2015, AA PRASOJO
[1] Puisi yang tertulis kala senggang waktu, di perpustakaan lt 4.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H