Mohon tunggu...
Pras Man an
Pras Man an Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Doyan Impor Sembako, Menteri Amran Malah Jadi Beban Jokowi

29 Mei 2016   14:01 Diperbarui: 29 Mei 2016   14:18 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta - Sudah jelang puasa harga sembilan bahan pokok belum juga stabil, janji pemerintah untuk memperbaiki perekonomian masyarakat akan sulit direalisasikan selama kebutuhan dasar masyarakat belum terpenuhi. Hal ini juga menjadi perhatian Presiden Joko Widodo tadi siang usai sholat Duhur di tivi Indonesia Jokowi berkata tegas: kalau harga daging belum stabil saya akan jewer itu Menteri..!, hal tentu yang dimaksud adalah menteri Pertanian Amran Sulaeman.

Cita-cita Jokowi dianggap ahanya mimpi jika Menterinya juga gak punya gagasan yang genuine dan ekstrem menghentikan ketergantungan sembako pada Negara lain, bahkan Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron menyesalkan rencana pemerintah mengimpor bawang merah seperti dikutip merdeka.com ( Minggu, 29 Mei 2016 05:24 ) Anggota DPR juga gerah dengan ulah Menteri Pertanian yang selalu apa-apa Impor kata dia di gedung Senayan Jakarta.  

Herman menganggap kebijakan Impor terus menerus akan membuat Petani semakin miskin, ini ada upaya pemiskinan petani kita, harus di stop jangan dibiarkan kata dia.

Ketua DPP PDI Perjuangan Syukur Nababan menyangkan sikap Amran Sulaeman, kok ya dibiarkan Tradisi Impor dipelihara kemana arah kebijakan Negara ini tegas Nababan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun