Senang bermain game? Apakah Anda tim game mobile, pc, atau console? Atau, mungkin Anda memainkan semua game dari mobile, pc, dan console?
Apapun pilihannya, tidak masalah. Pada akhirnya, bermain game merupakan saat yang tepat untuk kita melakukan relaksasi dan melupakan segala persoalan yang telah kita hadapi seharian penuh, entah itu persoalan kerjaan, sekolah dan lainnya.
Namun, apabila Anda mengikuti dunia gaming di Indonesia, pasti Anda mengetahui istilah E-Sport. Ya, E-Sport merupakan ajang untuk mengadu kemampuan para professional gamer dari masing-masing tim yang dibelanya.
Di Indonesia sendiri, ranah E-Sport sudah membesar dan mulai diakui kualitasnya di dalam beberapa tipe game yang diperlombakan seperti  Mobile Legend.
Untuk membangun tim E-Sport yang profesional, dibutuhkan modal besar agar dapat menopang keberlanjutan tim tersebut. Dari gaji pemain, gaji staf, pembuatan markas atau seringkali dikenal dengan gaming house, dan sebagainya.
Besarnya pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh tim E-Sport pasti membuat Anda bertanya-tanya dari mana datangnya penghasilan mereka? Ingin tau jawabannya? Simak penjelasannya di bawah ini!
1. Sponsor
Sama seperti tim-tim sepak bola di eropa atau NBA, tim E-Sport juga mendapatkan dana mereka dari sponsor yang bekerja sama dengan mereka.
Di Indonesia, nama-nama besar seperti GO-JEK, Dana, Indofood (Pop-Mie), dan perusahaan besar lainnya tidak ragu untuk bekerja sama dengan memberikan sponsor kepada tim E-Sport.
Tentu saja dengan beberapa kondisi yang harus dijalankan tim E-Sport agar perusahaan yang memberikan sponsor juga mendapatkan keuntungan.
2. Hadiah Juara
Salah satu yang membuat ranah E-Sport makin dikenal adalah hadiah dari kejuaraan yang diperlombakan sangat tinggi, dari ratusan juga sampai dengan miliaran.