Mohon tunggu...
Prasetyo Samandiman
Prasetyo Samandiman Mohon Tunggu... lainnya -

Tak ada yang harus, Tak usah tanya kenapa! Karena hidup memiliki jalannya... dan marilah kita tertawai diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kopu, Sup, & Api

19 Februari 2014   16:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:41 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biarlah bayu
Mengukir senyummu
Dalam secangkir kopiku

Berulangkali kuseduh senyummu dan entah telah berapa cangkir berserakan memetakan wajahmu. Pulanglah, bersulang kerinduan. Masih seperti dulu dulu diteras menjelang malam sepi aku duduk menunggumu kembali. Kusuling gula dari airmata, tuk memaniskan pahit jarak yang tuk kesekian waktu selalu terpaksa kita tenggak.

Telah lama kurebus tulang demi tulangku, kini rinduku larut menjadi kaldu, kaldu sup untukmu. Agar kelak kau dapat mengecap sebuah isyarat rindu kesumat 'jangan tinggalkan aku'.

Pulang
Pulang sayang

Atau haruskah aku mengabu
Di bakar rindu
Akan dirimu

... o0o ...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun