Wonogiri (06/08/2024) – Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian dan kualitas lingkungan. Mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro, Prasetya Adi Nugroho, yang berasal dari Jurusan Teknik Listrik Industri Sekolah Vokasi, memimpin sosialisasi dan penyerahan alat ukur pH tanah dan air kepada warga desa, khususnya para petani.
Pelaksanaan KKN tahun ini mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat melalui Potensi Unggulan”. KKN adalah program yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa Universitas Diponegoro sebagai aksi nyata pengabdian mahasiswa terhadap Masyarakat sesuai dengan disiplin ilmunya masing- masing.
Program ini bertujuan untuk memberikan alat yang berguna dalam analisis pH tanah dan air, dua faktor penting yang mempengaruhi kesuburan tanah dan kesehatan tanaman. Dengan memantau pH, petani dapat menentukan kebutuhan pemupukan dan penyesuaian lain yang diperlukan untuk mencapai hasil pertanian yang optimal.
Acara sosialisasi berlangsung di Balai Desa Pulutan Kulon dan dihadiri oleh perangkat desa yang memiliki pekerjaan sampingan sebagai petani. Prasetya Adi Nugroho membuka acara dengan menjelaskan pentingnya pengukuran pH dalam pertanian. Penjelasan tersebut mencakup:
Pengenalan Alat Ukur pH: Mahasiswa KKN tersebut memperkenalkan alat ukur pH, menjelaskan cara kerjanya, serta cara penggunaannya yang sederhana namun efektif.
Demonstrasi Penggunaan: Untuk memastikan petani memahami cara menggunakan alat, Prasetya melakukan demonstrasi langsung. Petani diberikan kesempatan untuk mencoba alat tersebut dan bertanya jika ada yang kurang jelas.
Penyerahan Alat: Setelah sesi demonstrasi, setiap petani menerima alat ukur pH tanah dan air secara simbolis. Penyerahan alat ini diharapkan dapat langsung diterapkan dalam praktik pertanian mereka.
Setelah keberjalanan kegiatan sosialisasi, program ini tidak hanya diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga membantu membangun pengetahuan dan keterampilan petani dalam pengelolaan pertanian yang lebih berkelanjutan dan berbasis data.
Mahasiswa KKN Prasetya Adi Nugroho berharap program ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dan memberi inspirasi untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan cara yang berkelanjutan.