Pendidikan terjadi dalam kehidupan sosial yang berbudaya. Kemampuan barbahasa dan berpikir, kemampuan bertindak dan memproduksi dipengaruhi oleh sociocultural seperti yang diungkapkan oleh Vygotsky. Tentu pendidikan Indonesia dan Finlandia memiliki landasan filosifis, sosial kultural dan religius yang berbeda. Maka pengembangan pendidikan di Indonesia kearah yang signifikan perlu memperhatikan pertama, perkembangan kehidupan global yang kompetitif, yang semakin tidak mengamini adanya batas. Kedua, pengembangan pendidikan sebagai proses pemberdayaan dan pembudayaan. Ketiga, pengembangan pendidikan untuk membangun Indentitas.
Hanya manusia yang memiliki budaya. Pendidikan tidak terjadi didalam kekosongan, namun pendidikan terjadi dalam lingkungan yang berbudaya. Pendidikan dapat mengembangkan kebudayaan, namun pendidikan juga mampu mematikan kebudayaan. Masyarakat yang cerdas adalah tujuan dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun masyarakat yang berbudaya adalah filosofi kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Oleh karena pendidikan adalah proses pemberdayaan dan proses pembudayaan, maka tujuan kita saat ini adalah membentuk masyarakat dan bangsa yang cerdas dan berbudaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H