”Senyum serta gayamu sungguh mempesona….. Khana….”
~ penggalan lirik lagu Khana (Mansyur S.)
****
Dalam bahasa Indonesia, tidak ada kata sona. Yang termaktub adalah pesona. Maka, ketika awalan me- bertemu kata dasar pesona, selayaknya kata tersebut menjadi memesona, bukan mempesona.
Namun, sudahlah kawan, kita tak perlu menjadikan lirik itu sebagai topik pembahasan di rubrik Pojok Bahasa. Sebab, ketika lirik tersebut ditulis dan lagunya dipopulerkan Mansyur S., buku Keterampilan Berbahasa: Tepat Memilih Kata (Indeks Jakarta, 2012) belum terbit.
Saya hanya ingin mengupas lagu ini. Kurang pas rasanya memperbincangkan literasi tanpa mengangkat musik dangdut, terutama nomor-nomor yang lawas. Mansyur S. adalah penyanyi dangdut legendaris yang boleh dibilang sezaman dengan Bang Haji, Elvi Sukaesih, Rita Sugiarto, dan Meggy Z.
Mansyur termasuk pedangdut yang banyak melahirkan hit yahud. Siapa sih ndak kenal lagu Rembulan Bersinar Lagi, Gadis Atau Janda, dan Dua Dua? Namun, di antara sederet lagu-lagu yang masyhur, Khana adalah yang paling populer.
Liriknya sederhana sehingga mudah diingat dan dihafal, ndak seperti soal ujian nasional matematika tingkat SMA tahun ini yang sulit dipelajari. Iramanya dijamin bikin onde-onde yang disajikan di ruang tamu tak akan tersentuh dan tetap utuh, dengan catatan memang nggak ada tamu yang datang. Maaf, maksud saya, iramanya dijamin bikin tubuh sehat karena mulai kepala, tangan, pinggang, hingga kaki ikut bergoyang.
Korelasinya dengan literasi tentu saja banyak. Lagu Khana ini sederhana dari sisi lirik, maka sudah seyogianya literasi diajarkan dengan sederhana pula tanpa harus ribet seperti pelatihan implementasi kurikulum 2013. Pelatihan literasi juga mesti menyenangkan seperti halnya saat mendengarkan lagu Khana.
Sebagai ilustrasi, ketika lagu tersebut berkumandang di acara Agustusan tingkat RT, saya rasanya ingin berlari ke tiang listrik, lalu memegangnya dan mengelilinginya dua kali sambil melayang-layangkan kain gombal. Layaknya akting di klip video lagu-lagu India. Kemudian saya akan memanggil-manggil nama Pak RT dan mengucapkan mai tumase pyar karata hoon. Eh maaf maksudnya nama nyonya. Laopo Pak RT dibawa-bawa.
Namun, betapa pun populer dan enaknya lagu ini, tetap saja banyak pencinta dangdut yang bakal tidak tahu jika diberi pertanyaan ini. Yakni, apa kepanjangan ”S”pada Mansyur S. Semoga saja ini ndak keluar pada soal UN tahun 2015. Amiiin.
Sidoarjo, 26 Juni 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H