Mohon tunggu...
prasetyo adhi
prasetyo adhi Mohon Tunggu... -

praktisi ekspedisi di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berastagi

27 April 2014   16:55 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:08 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

selepas sembahe

jalan riang berbelok tajam menanjak.

hijau pohon hutan di kaki gunung sibayak,

menahan kabut tak segera beranjak.

di penghujung musim kemarau,

angin menusuk hingga kulit.

paru-paru dimanja sesuka hati menghirup sesegar udara.

sibolangit.

tungku terus berasap.

tergolek jagung manis.

dibakar atau direbus,

tetap terasa menari di langit-langit tenggorokan.

segelas teh panas pahit,

hmmmm,

kupasti kembali lagi....

medan, 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun