selepas sembahe
jalan riang berbelok tajam menanjak.
hijau pohon hutan di kaki gunung sibayak,
menahan kabut tak segera beranjak.
di penghujung musim kemarau,
angin menusuk hingga kulit.
paru-paru dimanja sesuka hati menghirup sesegar udara.
sibolangit.
tungku terus berasap.
tergolek jagung manis.
dibakar atau direbus,
tetap terasa menari di langit-langit tenggorokan.
segelas teh panas pahit,
hmmmm,
kupasti kembali lagi....
medan, 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!