Mohon tunggu...
Abdul RahmanPrasetyo
Abdul RahmanPrasetyo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dosen Jurusan Seni dan Desain

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Intensifikasi Unit Usaha Melalui Pengolahan Susu di Cafe Agrowisata Dillem Wilis

29 November 2024   08:45 Diperbarui: 29 November 2024   08:45 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

INTENSIFIKASI UNIT USAHA MELALUI PENGOLAHAN SUSU MENJADI YOGURT KEMASAN DI AGROWISATA DILLEM WILIS

Malang, 28 September 2024 -- Agrowisata Dillem Wilis, yang terletak di Kabupaten Malang, terus berinovasi untuk meningkatkan daya tarik wisata dan memberdayakan masyarakat sekitar. Salah satu langkah terbaru yang diambil adalah intensifikasi unit usaha dengan mengembangkan produk olahan susu menjadi yogurt kemasan. Inovasi ini dilakukan dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk lokal, serta membuka peluang pasar yang lebih luas bagi peternak susu di daerah tersebut.

Program pengabdian masyarakat ini dipimpin oleh Hartono, M.Sn. selaku ketua tim pengabdian, bersama dengan anggota tim Abdul Rahman Prasetyo, M.Pd., dan Nonny Aji Sunaryo, S.Pd., M.Par. Tim pengabdian ini berfokus pada pengolahan susu sapi perah menjadi produk yogurt dengan berbagai varian rasa, yang dikemas secara praktis dalam wadah cup untuk mempermudah distribusi dan konsumsi.

Pengembangan Produk Olahan Susu sebagai Langkah Diversifikasi
Hartono, M.Sn., ketua tim pengabdian, menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk mendiversifikasi produk unggulan dari Agrowisata Dillem Wilis. "Kami ingin menggali potensi lokal lebih dalam dengan mengolah susu sapi perah menjadi produk yang lebih variatif dan bernilai jual tinggi. Yogurt merupakan produk olahan yang memiliki banyak manfaat kesehatan dan sangat diminati oleh konsumen, sehingga kami yakin ini akan menjadi alternatif produk unggulan yang menarik bagi wisatawan dan masyarakat," ujar Hartono.

Program ini juga melibatkan pelatihan bagi masyarakat sekitar Agrowisata Dillem Wilis, terutama para peternak, untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam pengolahan susu menjadi yogurt. Pelatihan ini tidak hanya mencakup teknik produksi yogurt, tetapi juga pengemasan yang baik dan cara memasarkan produk secara efektif. Abdul Rahman Prasetyo, M.Pd., sebagai salah satu anggota tim, menambahkan, "Kami berupaya memberikan pengetahuan praktis kepada masyarakat, agar mereka dapat mengolah susu menjadi produk olahan yang memiliki daya tarik dan mampu bersaing di pasar."

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan
Dalam rangka mendukung pengembangan unit usaha ini, tim pengabdian juga memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai cara mengemas yogurt dengan benar dan menggunakan kemasan cup yang praktis serta higienis. Nonny Aji Sunaryo, S.Pd., M.Par., anggota tim lainnya, menyatakan, "Kemasan yang menarik dan praktis sangat penting untuk produk olahan susu seperti yogurt. Kami juga mengajarkan strategi pemasaran digital agar produk ini dapat dijangkau oleh konsumen lebih luas, tidak hanya dari kalangan wisatawan yang datang ke agrowisata, tetapi juga melalui platform online."

Pelatihan ini telah berhasil meningkatkan keterampilan masyarakat dalam hal pengolahan dan pemasaran, yang diharapkan dapat memperkuat kemandirian ekonomi mereka. Melalui kolaborasi antara peternak, pengelola agrowisata, dan masyarakat setempat, produk yogurt kemasan dari Agrowisata Dillem Wilis diharapkan dapat menjadi produk unggulan yang dapat membuka peluang pasar yang lebih besar.

Peningkatan Ekonomi Lokal dan Potensi Pasar
Produk yogurt kemasan yang dihasilkan oleh Agrowisata Dillem Wilis telah dipasarkan ke beberapa toko dan pasar tradisional di Kabupaten Malang, serta melalui platform daring. Respon pasar terhadap produk yogurt ini sangat positif, terutama di kalangan konsumen yang mencari alternatif makanan sehat dan praktis. Ke depannya, Agrowisata Dillem Wilis berencana untuk memperluas produksi dan distribusi produk yogurt agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas lagi.

"Melalui pengolahan susu menjadi yogurt kemasan, kami berharap dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja, serta meningkatkan pendapatan peternak dan masyarakat sekitar. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dan berbasis pada potensi lokal," ujar Hartono, M.Sn.

Prospek Pengembangan Usaha
Agrowisata Dillem Wilis kini tidak hanya menjadi tujuan wisata alam yang menarik, tetapi juga pusat pengembangan produk olahan susu yang dapat bersaing di pasar. Pengembangan yogurt kemasan sebagai salah satu produk unggulan agrowisata ini menunjukkan komitmen dalam memaksimalkan potensi lokal dan mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Dengan dukungan dari tim pengabdian yang dipimpin oleh Hartono, M.Sn., diharapkan Agrowisata Dillem Wilis dapat terus berkembang, tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai pusat inovasi produk susu yang memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun