Kegiatan pelatihan bagi pekerja migran Indonesia di Hongkong dilaksanakan mulai tanggal 11 Juni 2023 hingga 15 Juni 2023. Kegiatan diawali dengan kordinasi pra pelaksanaan kegiatan dengan berkordinasi dengan KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) di Hongkong.Â
Kegiatan kordinasi ini menghasilkan kesepakatan pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan di Kantor KJRI yang dilaksanakan di Ruang Aula Ramayana. Kegiatan kordinasi kedua dilaksanakan Bersama dengan Kordinator Mahasiswa UT di Hongkong. Kordinator Mahasiswa UT oleh Ibu Wahyu menyeleksi peserta kegiatan dan didapatkan sejumlah 70 peserta kegiatan.
Pendataan peserta dan seleksi dilakukan berkaitan dengan Usia, Masa Purna, dan Kemampuan atau pengalaman usaha yang pernah dijalankan. Kompetensi Utama yang diwajibkan dimiliki adalah kemampuan memasak yang memadai. Kegiatan dilaksanakan pertama pada hari Minggu, pukul 13.00-17.00 Waktu Hong Kong.
Kegiatan ini tidak lepas dari bantuan tim pelaksana yakni mitra yang berada di Hong Kong, Tim bertugas untuk memastikan kompetensi peserta, kordinasi tempat dan konsumsi peserta kegiatan hingga evaluasi kegiatan pasca pelatihan. Kontribusi Mitra juga turut membantu pada pendanaan konsumsi dan pengadaan ATK yang diperlukan di lokasi kegiatan.Â
Tim UM memiliki keterbatasan dalam membawa alat dan bahan untuk kegiatan pelatihan sehingga kontribusi dari mitra menjadi sangat vital.Kontribusi lain dari mitra yaitu menjadi panitia inti pelaksana kegiatan mulai tgl 11 hingga 13 Juni 2023.Â
Mulai dari resepsionis, MC, dan Sie Dokumentasi. Seluruh kelancaran kegiatan diperhatikan dengan sistematis dan terukur. Tim mitra juga menjadi kordinator evaluasi kegiatan yang memastikan capaian kegiatan benar-benar tercapai.
Kegiatan ini memaparkan strategi memulai usaha dimulai dari riset masket hingga riset produk. Tutorial membuat produk makanan dan strategi pemasaran produknya Ketika dipasarkan di Indonesia. Contoh produk yang ditampilkan dalam pelaksanaan pelatihan yakni tutorial membuat bakso ayam dan sapi, serta olahan makanan ringan berupa kripik.
Produk yang menjadi tutorial selama kegiatan berlangsung adalah bagaimana membuat kerupuk ikan, bagaimana pengemasa, hingga pemasaran produknya. Peserta kegiatan juga dituntut mencoba di rumah masing-masing dan melaporkan progress percobaanya melalui kordinator Mitra.
Pemateri mendemontrasikan materi olahan makanan melalui tayangan video dan memberikan contoh sampel produk yang telah jadi. Tahapan yang sistematis diberikan sebagai bekal percobaan dirumah masing-masing. Peserta juga mendapatkan kesempatan untuk bertanya dan mencoba produk olahan lain yang dikuasai.
Salah satu masalah utama Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong adalah kemampuan mengatur keuangan. Pada materi ini peserta dibekali wawasan bagaimana mengelola uang yang benar sehingga pendapatan yang etlah didapatkan dapat menjadi asset yang bertambah nilainya. Salah satu strateginya adalah melalui investasi dan pengelolaan usaha.