Pada FIFA Matchday (FMD) periode Juni ini, timnas Indonesia akan menghadapi Palestina yang akan diselenggarakan sore ini di Surabaya dan Argentina selang 5 hari kemudian di Jakarta. Keduanya merupakan tim kuat terutama La Albiceleste yang merupakan Juara Dunia pada edisi World Cup 2022 di Qatar Januari silam. kesempatan FMD kali ini pun diyakini sebegai ujian terberat yang akan dihadapi skuad Garuda sebelum berlaga di babak pertama kualifikasi Piala Dunia 2026 serta Piala Asia yang akan diselenggarakan pada Januari 2024 di Qatar.
Mengapa saya katakan sebagai ujian terberat ?
1. Perbedaan Rangking FIFA Yang Sangat Mencolok
Timnas Indonesia yang memiliki peringkat 149 FIFA layaknya langit dan bumi jika dihadapkan dengan peringkat FIFA dari Palestina dan Argentina. Memang pada edisi FMD sebelumnya, lawan Indonesia pun selalu merupakan tim yang berperingkat diatas Indonesia, yakni Curacao yang berperingkat 84 saat itu serta terakhir adalah timnas Burundi yang perperingkat 141 dunia.Â
Meskipun begitu, hemat saya memang ini yang diperlukan oleh timnas untuk mengasah mental serta kemampuan untuk melawan batas agar nantinya para pemain memiliki spirit untuk berjuang tanpa memandang fakta-fakta hitam diatas putih.
2. Rekor Shin Tae Yong Selama FMD Bersama Timnas Indonesia
Selama menangani timnas, rekor Shin Tae Yong untuk pertandingan-pertandingan FMD cukup apik. Masih segar dalam ingatan bagaimana skuad Garuda melawan "Kemustahilan" dengan menumbangkan timnas Curacao yang merupakan penghuni 100 besar FIFA secara beruntun di Indonesia, bahkan para pemain seakan-akan mampu membuat para pemain Curacao seperti frustasi kala menghadapi Dimas Drajad CS.
Terakhir saat menghadapi Burundi, skuad Garuda mampu memenangi pertandingan pertama namun hanya bermain imbang di pertemuan kedua. Jika hanya melihat skor akhir seperti ada penurunan dalam permainan. Namun, jika melihat bagaimana timnas bermain, mereka seperti memiliki mental seorang pemenang. Usaha untuk menahan gempuran pemain burundi terus dilakukan dan terus berjuang hingga dapat menyamakan kedudukan menjadi bukti daya juang pemain yang luar biasa.
Kali ini berbeda ceritanya, karena dalam 2 kali FMD timnas akan berhadapan dengan 2 negara yang berbeda serta keduanya memiliki kualitas diatas rata-rata. Tentu akan menjadi sebuah perkembangan yang luar biasa apabila timnas dapat meraih hasil positif pada FMD kali ini dan STY akan tetap mempertahankan rekor ciamik dengan timnas.
3. Kualitas Tim Lawan Yang Bukan Kaleng-Kaleng
Palestina dan Argentina pastinya memiliki cara bermain yang berbeda. Palestina sendiri merupakan tim yang tidak bisa dianggap remeh. Terlihat dari fisik pemain mereka yang nampak powerful tentu menjadi momok tersendiri bagi timnas. Apalagi rekor timnas menghadapi tim-tim dari timur tengah kurang meyakinkan.
Beda halnya dengan Tim Tango yang menurut kabar beredar akan menurunkan tim "lapis kedua" saat menghadapi Indonesia. Apakah ini pertanda pertandingan akan dimenangkan oleh Indonesia? Tentu saja tidak. Argentina tetaplah Argentina, dimana kualitas pemain cadangannya tentu tidak akan jauh berbeda dengan skuad utamanya. Seluruh pemain yang dibawa oleh Lionel Scaloni untuk tour Asia ini merumput bersama klub di liga-liga Eropa seperti Premier League Inggris, Serie A Italia dan Ligue 1 Perancis.
4. Kondisi Pemain
Materi yang disiapkan oleh STY pada FMD kali ini memang lebih bagus dibanding FMD timnas sebelumnya. Nama-nama pemain Naturalisasi sudah bergabung dengan timnas, walaupun tidak bisa secara utuh dimainkan oleh timnas dikarenakan ada yang cedera seperti Sandy Walsh. Namun materi pemain ini apakah akan menjamin kualitas timnas di pertandingan nantinya ?
Perlu diperhatikan bahwa pemain lokal yang dipersiapkan timnas harus membenahi fisiknya kembali dikarenakan kompetisi liga Indonesia sedang dalam masa jeda. tentu hal ini yang menjadi perhatian utama tim kepelatihan skuad Garuda, yakni untuk mengembalikan fisik pemain kembali ke performa yang maksimal.
Menarik tentunya untuk kita lihat performa skuad Garuda yang akan bertanding malam ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H