Jum'at tadi secara resmi KPK menetapkan Anas urbaningrum menjadi tersangka kasus hambalang.Memang dijauh hari,khayalak umum sudah memprediksi penetapan AU sebagai tersangka memang tinggal menunggu waktu,karena secara dilogika jalan perputaran uang Hambalang memang tertuju juga ke AU,diperkuat dengan kesaksian Nazarudin yang bersikeras tentang keterlibatan AU dalam korupsi mega proyek ini.
Seolah AU saat ini seperti menjadi duri dalam tubuh Demokrat,mungkin dalam kasus ini menjadi titip kemunduran partai yang memenangkan SBY dalam pemilu pemilihan dua periode lalu,dan memang semua kader Demokrat menyadarinya,itu terlihat jelas dari pengambil alihan SBY,seolah menjadi sinyal penetapan AU sebagai tersamgka ini memang seolah tinggal menunggu telur jatuh diujung tanduk.
Namun disadari mungkin ini menjadi titik terang mega kasus korupsi lain.kita tau siapa itu Nazarudin,seorang bau kencur kemaren bisa membuka kasus lain yang lebih besas dan memang terlihat betapa santainya AU dalam penetapan tersangka oleh KPK,tak ada kata gentar dalam bahasa tubuhnya,semua berjalan seperti biasa,karena sudah dia prediksi semua ini akan terjadi,dalam keadaan pihak istana yang mulai gerah terhadap AU yang dianggap sebagai salah satu penghancur citra Demokrat,tapi dengan ketenangan seorang Anas Urbaningrum serta raut mukanya yang seolah menunjukkan dia tidak berdosa tentu ada implementasi bahwa dia tidak sendiri mungkin dalam penyelidikan kelanjutan kasus ini AU akan membawa lebih banyak lagi kawannya untuk menikmati menjadi pesakitan KPK,itu terbukti jelas dalam wawancara oleh sebuah media kepada AU dan dia pun tak segan berpesan"tenang saja.saya punya kartu banyak dikantong saya"itu menunjukkan ultimatum AU kepada pihak yang ingin makin memojokkannya untuk lebih menjaga sikap atau saling main aman saja.
Tapi sedikit harapan dari pada penulis semoga dalam kasus ini perkembangannya semakin banyak kasus besar yang lain dapat terendus oleh khayalak umum dengan kartu yang dimiliki seorang AU,logikanya seorang Nazarudin saja yang baru anak kemarin bisa menyeret banyak kasus lain,apa lagi seorang Anas Urbaningrum yang notabene tau tentang hal apa saja yang terjadi didalam Istana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H