Mohon tunggu...
haris prasetio budi
haris prasetio budi Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Swasta

Social Observers

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jhon Koboi Sang Penggembala

31 Mei 2020   11:35 Diperbarui: 31 Mei 2020   11:42 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jhon dengan baju setelan bola, terkadang memakai celana jeans pendek yang menyisakan benang-benang di ujung celana menjadi andalan saat menggembala. 

Tak pernah ketinggalan juga kebiasaanya menyelipkan buku pelajaran di celana bagian belakang. Entah menyelipkan sampai kedalam celana dalamnya atau luarnya saja, yang jelas buku itu terselip tepat di belakang pantatnya .

Macam-macam buku pelajaran yang ia bawa secara bergantian. Sambil mengawasi domba-domba agar tidak masuk ke kebun balai benih, Jhon membuka lembar demi lembar bukunya untuk dipelajari. Sampai suatu ketika ketika akan bermain sepak bola di lapangan kecamatan, Jhon masih sempat-sempatnya membawa buku pelajarannya. Mungkin dia tak membawa buku ketika bermain ding-dong di belakang terminal kecamatan.

Mesin Dingdong Sumber: rocketnews24.com
Mesin Dingdong Sumber: rocketnews24.com

Keahliannya dalam bermain ding-dong/arcad tak diragukan lagi. Jemarinya sangat cepat bergantian menekan tombol, mungkin dia bisa menekan 4 kali per detik. Sampai-sampai Jhon punya lawan main lintas desa. 

Sering ia kena marah ibu penjaga, karena menepuk-nepuk papan tombol karena saking serunya. Kami belum pulang sampai tidak ada lagi koin yang tersisa untuk menghilangkan tulisan game over di layar mesin. 

Permainan ini cukup terjangkau bagi kami. Dengan bekal uang koin bergambar wayang, kami bisa main sepuasnya selagi tidak gagal. Setelah puas dan bekal habis, kembalilah kami ke balai benih untuk berkumpul dengan kawan-kawan lain serta memeriksa domba jhon.

Cerita tadi adalah salah satu obrolan kami di pesan singkat. Sekedar nostalgia kebiasaan kami di masa kecil. Jhon yang dulunya sering menggembala domba tak pernah membayangkan akan sampai di titik ini, di mana dia memiliki pekerjaan serta dapat membantu orang tua. 

Jhon juga masih memiliki impian mendirikan usaha kuliner sendiri, yang mana karyawannya direkrut dari kampung sendiri. Selain itu tiba-tiba ia tercetus untuk menjadi Lurah/Kepala Desa, niatan untuk membangun kampungnya agar lebih baik. Aku hanya mendoakan yang terbaik untuk impiannya, semoga tercapai dan hidup sejahtera di kampung sendiri.

Jhon memang seorang koboi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun