Perlu diketahui bahwa setiap orang di bumi ini memiliki standarnya dalam kehidupan. Sekedar membedakan baik-buruk dan benar-salah. Orang satu dengan yang lain pun memiliki standar yang berbeda-beda. Tak semua bisa disama ratakan dengan standar kita. Kecenderungan seseorang  menyama ratakan standarnya ke orang lain. Saya yakin Anda pun tidak mau juga disamakan berdasarkan standar yang saya miliki. Jadi, dibawah ini ada beberapa contoh pertanyaan yang mana dapat menimbulkan persepsi bahwa semua harus mengikuti standar.
1. "Udah gedhe sekarang ya. Sudah punya pacar belom?"
Terlepas dari anda penasaran keadaan lawan bicara. Pertanyaan ini menunjukkan rasa ingin tahu dunia pribadi seseorang. Jika lawan bicara sangat dekat dengan Anda dan menerima pertanyaan itu mungkin sah-sah saja. Tapi jika Anda baru berbicara dengan orang yang tidak dekat, baru kenal, apalagi dia sedang jomblo, mungkin ceritanya akan berbeda. Anda bisa masuk daftar list orang yang dibencinya.
2. " Udah semester berapa? Kapan Lulus Kuliahnya?"
Pertanyaan ini biasanya dilontarkan oleh orang yang sudah lulus kuliah. Sangat jarang penanya yang masih kuliah atau belum  kuliah. Entah apa tujuan menanyakan ini. Apakah memang memotifasi agar cepat lulus kuliah, ataukah sedang membanggakan karena sudah melalui fase itu. Tapi yang jelas pertanyaan ini bisa berdampak pada mahasiswa yang sedang menjalani perkuliahan, apalagi mahasiswa yang tak kunjung lulus-lulus.
3. " Udah punya pacar? Kapan mau menikah? Jangan lupa undangannya ya."
Pertanyaan ini sering dilontarkan teruntuk para kaum muda. Kebanyakan dialami pasangan muda yang belum menikah. Saya sering mendengar keluhan kawan sehabis ditanya kapan akan menikah. Ada kawan yang menggerutu "Memang mau membiayai pernikahan, kalo aku undang emang mau nyumbang berapa?"
Bagi yang pernah menanyakan hal seperti di atas. Alangkah baiknya segera meminta maaf. Karena berdasarkan pengamatan, itu sangat berdampak kurang mengenakkan. Apalagi ke seseorang yang pacar saja belum punya.
4. " Wah pengantin baru nih. Sudah Hamil?" atau "Sudah punya anak belom? Mertua sudah nggak sabar nggendong tuh".
Ada baiknya ketika Anda bertemu dengan seseorang, atau teman yang telah lama tak berjumpa hindari bertanya seperti ini. Tujuannya adalah bukan karena tidak saling mengakrabkan, tetapi menghindari salah paham diantara kalian.
"Nyuruh-nyuruh hamil, tanya-tanya kapan hamil. Emang kamu mau biayaain kebutuhan anakku besok? Saudara bukan ngatur-ngatur bawa mertua segala." Kurang lebih gerutu seperti itu yang akan dibicarakan di belakang Anda.