Panduan untuk karyawan yang bepergian
Meskipun ancaman coronavirus masih kecil saat ini, karyawan harus menyadari tindakan pencegahan berikut untuk melindungi diri dari infeksi pernapasan:
Hindari kontak dengan mereka yang memiliki gejala pernapasan sejauh mungkin. Pelancong bisnis juga tidak boleh mengunjungi pasar hewan hidup atau mati.
Karyawan yang bepergian harus mencari perhatian medis jika mereka memiliki gejala pernapasan dan demam - terutama jika mereka bepergian ke Cina atau Asia Timur. Mereka harus memanggil penyedia layanan kesehatan mereka sebelum menjadwalkan kunjungan untuk memastikan bahwa mereka diperlakukan dengan tindakan pencegahan seperti masker untuk menghindari penyebaran penyakit dalam pengaturan medis.
Mereka yang telah melakukan perjalanan ke Cina atau Asia Timur dan menunjukkan gejala (demam, batuk) di tempat kerja harus segera dikirim pulang dengan instruksi untuk mencari perhatian medis. (Pengusaha harus menghubungi departemen kesehatan setempat atau CDC untuk instruksi lebih lanjut.)
Semua karyawan harus berlatih mencuci tangan dengan hati-hati dan batuk atau bersin ke siku mereka. Pertimbangkan untuk menghindari berjabat tangan juga.
Karyawan yang berbasis di Indonesia jauh lebih mungkin terkena influenza daripada coronavirus, tetapi tindakan pencegahan yang sama masuk akal.
Karyawan yang berbasis di Cina atau Asia Timur harus memberi perhatian khusus pada berita potensial tentang penyebaran virus ini. Mereka harus menghindari paparan potensial, jika mungkin, dan mendapatkan perhatian medis segera jika mereka memiliki gejala pernapasan dan demam. Identifikasi dan pengobatan dini dapat mengarah pada hasil klinis yang lebih baik dan dapat mengurangi penularan virus.
Pengusaha juga dapat memberikan akses kepada pekerja asing atau global mereka kepada para ahli penyakit menular melalui telemedicine.
Bimbingan bagi mereka yang sakit
Karyawan harus diingatkan bahwa jika mereka merasa sakit karena demam, batuk, atau kesulitan bernapas, mereka harus: